Hati, atau disebut juga liver, adalah organ yang sangat vital pada tubuh. Organ ini berfungsi untuk menghilangkan racun di dalam darah dan membantu proses pencernaan. Namun, hati dapat mengalami beberapa gangguan, salah satunya adalah hepatitis. Banyak jenis gangguan hepatitis yang dapat menyerang tergantung dari penyebabnya.
Salah satu jenis hepatitis yang dapat terjadi adalah hepatitis B. Penyebaran dari gangguan ini disebabkan oleh hubungan intim atau penggunaan jarum suntik yang sama untuk beberapa orang. Hepatitis B berisiko untuk menyebabkan gangguan kronis, sehingga pendeteksian dini harus dilakukan. Cara yang paling umum untuk deteksi hepatitis B adalah dengan tes HBsAg. Berikut pembahasan lengkapnya!
Hepatitis B adalah infeksi hati serius yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Beberapa orang dapat mengalami gangguan yang kronis jika infeksinya menyebar dengan cepat. Hepatitis B kronis berarti terjadi lebih dari enam bulan. Seseorang yang mengidap gangguan kronis dapat mengalami beberapa komplikasi berbahaya, seperti gagal hati dan kanker hati yang mungkin permanen pada organ tersebut.
Maka dari itu, seseorang yang mengidap hepatitis B harus mendapatkan pemeriksaan dini agar dapat segera diatasi. Salah satu pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah tes HBsAg. Kepanjangan dari HBsAg sendiri adalah Hepatitis B surface Antigen yang dapat memastikan seseorang mengidap jenis hepatitis ini. Saat hasil pemeriksaan positif, maka pengidapnya dapat menularkan penyakit ini melalui cairan tubuh serta darah.
Seseorang dapat melakukan tes HBsAg jika mengalami beberapa gejala yang khas terkait hepatitis B, seperti penyakit kuning, air kencing berwarna gelap, hingga nafsu makan yang menurun. Selain itu, beberapa orang dengan tingkat risiko yang lebih tinggi juga harus sering melakukan pemeriksaan untuk deteksi hepatitis B. Beberapa risiko tersebut antara lain:
Setelah mengetahui jika kamu berisiko untuk terserang hepatitis B, kamu harus tahu waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan. Faktanya, virus yang menyerang hati ini tidak langsung menyebar di dalam tubuh. Penyebab hepatitis B ini membutuhkan masa inkubasi kurang lebih selama 90 hari. Umumnya, tes HBsAg sudah dapat dideteksi ketika infeksi sudah terjadi dalam waktu 1 hingga 9 minggu.
Pemeriksaan untuk deteksi hepatitis B ini dapat diketahui hasilnya dengan berdiskusi dengan dokter. Terdapat beberapa kemungkinan dari hasil pemeriksaan tersebut, antara lain:
Jika hasil pemeriksaan tersebut ternyata positif atau reaktif, artinya kamu telah terinfeksi hepatitis B. Virus HBV tersebut sudah aktif untuk bereplikasi, sehingga berpotensi untuk merusak hati. Seseorang yang mendapatkan hasil positif dapat menjadi pembawa penyakit pada orang lain. Jika gangguan sudah dalam tahap akut atau kronis, pemeriksaan lanjutan perlu dilakukan.
Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan negatif atau non-reaktif, artinya di dalam tubuh sudah tidak ditemukan virus hepatitis B. Hal ini juga dapat terjadi pada seseorang yang sudah benar-benar sembuh dari penyakit hati ini. Jika benar-benar sudah sembuh, antibodi di dalam tubuh dapat terbentuk dan tidak lagi menularkan virus tersebut. Meski begitu, kamu tetap harus berhati-hati terhadap gangguan hepatitis D yang membuat tes HBsAg memberikan hasil negatif padahal virus masih ada.
Itulah pemeriksaan HBsAg yang berguna untuk deteksi hepatitis B. Sangat disarankan untuk mendapatkan tes ini agar dapat melakukan tindakan segera jika mengalami gejala dari gangguan tersebut. Sehingga, hepatitis B yang akut atau kronis dapat diatasi lebih cepat.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.