“CPR adalah prosedur pertolongan pertama yang sangat penting, untuk menyelamatkan pasien henti jantung. Prosedurnya terdiri dari kompresi dada, membuka jalur napas, dan memberi napas buatan.”
CPR dilakukan untuk mempertahankan sirkulasi darah dan oksigen dalam tubuh. Prosedur bisa menyelamatkan orang tenggelam, serangan jantung, kecelakaan, atau kondisi darurat yang mengancam nyawa.
CPR dilakukan pada korban yang tidak responsif, tidak bernapas, atau tidak memiliki denyut jantung yang teraba. Metodenya dapat memberikan kesempatan hidup sebelum tim medis tiba di lokasi kejadian.
CPR adalah prosedur darurat yang dapat membantu menyelamatkan nyawa seseorang saat pernapasan atau jantungnya berhenti bekerja.
Jantung memiliki fungsi yang sangat vital, yaitu memompa darah ke seluruh organ tubuh. Jika organ tersebut berdetak, aliran darah ke seluruh tubuh otomatis akan terhenti secara mendadak.
Kondisi tersebut adalah henti jantung atau cardiac arrest. Kematian bisa terjadi dalam hitungan menit jika tak segera ditangani. Nah, CPR dapat membantu menjaga aliran darah ke seluruh tubuh dalam kondisi tersebut.
Kamu boleh melakukan CPR untuk membantu korban yang mengalami henti jantung mendadak. Namun, lakukan hal-hal di bawah ini terlebih dulu sebelum melakukan prosedur:
Bila pasien berada di lokasi berbahaya, pindahkan ia ke tempat yang lebih aman. Pada korban kecelakaan, misalnya, pinggirkan ia terlebih dulu di tempat yang rindang, lalu lakukan pertolongan.
Bila orang tersebut tidak responsif, periksa kesadaran pasien dengan menepuk atau menggoyangkan tubuh pasien. Kamu juga bisa memanggil nama pasien dengan suara keras, di dekat telinganya.
Selanjutnya, cek apakah pasien masih bernapas dan jantungnya masih berdetak. Ada beberapa cara untuk memeriksa pernapasan pasien, yaitu:
Bila orang tersebut tidak merespon dan tidak bernapas, atau hanya terengah-engah, segera hubungi darurat medis.
Berikut ini caranya:
Lakukan cara tersebut secara berulang dan biarkan dada melambung kembali (mengempis) setelah setiap dorongan.
Kamu bisa melanjutkan kompresi dada. Lakukan ini sampai ada tanda-tanda gerakan atau sampai tenaga medis darurat datang dan mengambil alih keadaan korban.
Bila sudah terlatih, lanjutkan kompresi dada. Caranya, letakkan masing-masing tangan pada dahi dan dagu pasien. Angkat dagu pasien secara perlahan hingga kepalanya mendongak ke atas.
Bila saluran napas pasien sudah terbuka, tapi masih belum ada tanda-tanda pernapasan, kamu bisa memberikan napas buatan. Caranya, tutup hidung pasien dengan menjepitnya dengan jari tangan.
Tarik napas secara normal, lalu rapatkan mulut kamu ke mulut korban. Tiupkan udara dari mulut kamu sebanyak dua kali dan perhatikan apakah dada pasien bergerak terangkat ke atas.
Bila dada tidak terangkat, coba perbaiki posisi leher dan periksa apakah ada yang menghambat jalur napasnya.
Penting untuk dipahami bahwa jika kamu belum terlatih atau belum menguasai prosedur CPR, lakukan kompresi dada saja (hands only CPR). Jangan memberikan napas buatan.
Secara umum, metodenya terbagi menjadi 3 tahapan, yaitu compression, airways, dan breathing.
Berikut ini langkah-langkahnya:
Berikut cara melakukan kompresi dada:
Jika pasien henti jantung tidak kunjung menunjukkan respons, langkah selanjutnya adalah airways atau membuka jalur napas. Caranya, dongakkan kepala pasien dengan meletakkan tangan di dahinya. Lalu, angkat dagu pasien secara perlahan.
Bila setelah dua langkah di atas, pasien belum menunjukkan tanda-tanda pernapasan. Langkah selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah memberi bantuan napas dari mulut.
Berikut caranya:
Berikan kompresi dada sebanyak 30 kali, selingi dengan 2 kali pemberian napas buatan. Ini dikenal dengan teknik “30:2”. Targetkan untuk melakukan 5 set 30:2 dalam waktu sekitar 2 menit (jika hanya melakukan kompresi sekitar 100 kompresi per menit).
Lakukan siklus ini hingga bantuan medis atau ambulans datang, atau hingga pasien mulai bernapas dan bergerak.
Secara sederhana, CPR adalah teknik penyelamatan nyawa yang sangat berguna dalam banyak keadaan darurat. Contohnya, serangan jantung atau hampir tenggelam, atau detak jantung berhenti.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar 9 dari 10 orang yang mengalami henti jantung di luar rumah sakit meninggal. Namun, CPR bisa membantu memperbaiki kemungkinan tersebut.
Tindakan pertolongan yang melibatkan kompresi dada dan memberi napas buatan dari mulut ke mulut ini, bisa membantu mengalirkan darah dan oksigen. Hal itu bisa menjaga otak dan organ vital lainnya tetap bekerja.
Lantas, berapa kali tekanan dada CPR harus kamu berikan? Tekanan atau kompresi dada pada CPR perlu kamu lakukan dengan frekuensi 2 tekanan per detik, atau sebanyak 100-120 tekanan per menit.
CPR yang dilakukan dalam beberapa menit pertama henti jantung terjadi, bisa meningkatkan peluang seseorang untuk bertahan hidup. Peluangnya sebanyak 2 kali lipat.
Beberapa kondisi darurat yang membutuhkan CPR, antara lain:
Korban tenggelam sering mengalami henti jantung dan berhenti bernapas. CPR harus segera dilakukan sebagai memberikan pertolongan pertama dalam situasi tersebut untuk mengembalikan sistem pernapasan.
Jika seseorang berhenti bernapas atau tidak bernapas secara normal, CPR dapat membantu menjaga fungsi pernapasan, dan menghindari kerusakan organ vital di dalam tubuh.
Dalam kecelakaan serius, seperti kecelakaan mobil atau kecelakaan kerja yang mengakibatkan trauma berat, CPR berguna untuk mempertahankan sirkulasi darah saat menunggu datangnya bantuan medis.
Pada serangan jantung, organ tersebut tidak berfungsi dengan baik dan dapat berujung pada henti jantung mendadak. CPR harus dilakukan segera untuk mengembalikan sirkulasi darah.
Henti jantung merupakan kondisi medis yang terjadi ketika jantung berhenti berdetak. Ini adalah situasi yang mengancam nyawa. CPR harus segera dilakukan untuk mengembalikan aliran darah dan oksigen ke tubuh.
Kamu bisa mencari tahu juga Berbagai Penyebab Henti Jantung yang Wajib Diketahui. Ingat, tetaplah tenang saat melakukan CPR.
Itulah pembahasan mengenai prosedur CPR sebagai pertolongan pertama untuk henti jantung. Ini adalah kemampuan umum yang bisa kamu pelajari, tidak hanya petugas medis saja.
Dengan mempelajari tindakan pertolongan ini, kamu mungkin bisa menyelamatkan nyawa orang yang tiba-tiba mengalami henti jantung. Jika mengalami gangguan kesehatan, silakan temui dokter umum untuk melakukan perawatan yang tepat.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.