“Mengurut kaki saat bengkak sebenarnya boleh saja, asalkan kondisi tersebut terjadi akibat pegal atau masalah ringan lainnya. Namun, jika kaki bengkak terjadi akibat kondisi lain, hal ini sebaiknya tidak dilakukan.”
Kaki bengkak merupakan salah satu kondisi umum yang terjadi pada banyak orang. Kondisi ini tentunya tidak dapat kamu sepelekan, karena bisa menimbulkan ketidaknyamanan yang mengganggu aktivitas.
Nah, salah satu perawatan yang banyak orang pilih untuk mengatasi kaki bengkak adalah diurut. Namun, sebenarnya boleh kah mengurut kaki bengkak ? Yuk, cari tahu jawabannya di sini!
Sebenarnya, memijat atau mengurut kaki bisa bermanfaat untuk kondisi kaki yang bengkak dan juga dapat meningkatkan relaksasi.
Sebab, cara tersebut dapat membantu mengeluarkan cairan dari area tersebut dan mengurangi pembengkakan. Apalagi jika pembengkakan terjadi akibat rasa pegal-pegal badan.
Kendati demikian, cara mengatasi kaki yang bengkak harus sesuai dengan penyebabnya.
Jika penyebabnya adalah reaksi peradangan, misalnya seperti patah tulang, atau arthritis, mengurut kaki sama sekali tidak dianjurkan. Pasalnya, cara tersebut malah dapat memperburuk kondisi.
Selain itu, jika pembengkakan kaki terjadi akibat cedera berat seperti keseleo, pemijatan juga tidak boleh kamu lakukan.
Hal ini lantaran memijat atau mengurut area yang mengalami keseleo dapat merusak jaringan otot. Akibatnya, ligamen otot yang bermasalah dapat semakin parah.
Dengan kata lain, mengurut kaki bengkak boleh kamu lakukan jika penyebabnya merupakan kondisi ringan atau karena pegal.
Namun, jika kondisi tersebut terjadi tanpa penyebab yang jelas, sebaiknya hindari mengurut atau memijatnya.
Sebab, bisa jadi kaki bengkak terjadi akibat gangguan kesehatan tertentu, yang gejalanya bisa memburuk bila kamu pijat.
Selain cedera, terdapat beberapa penyebab kaki bengkak yang perlu kamu ketahui, antara lain:
Edema adalah istilah medis untuk pembengkakan yang terjadi ketika cairan terperangkap di jaringan tubuh.
Biasanya kondisi ini memengaruhi kaki, tetapi juga dapat terjadi di bagian lain dari tubuh, seperti wajah atau perut.
Selain pembengkakan kaki, edema juga dapat menimbulkan beberapa gejala lain. Contohnya seperti kulit mengkilap dan meregang di area yang terkena, hingga kulit yang tetap berlesung setelah ditekan.
Kaki bengkak akibat kondisi ini sebenarnya bisa hilang dengan sendirinya. Namun, kamu bisa membantu mempercepat pemulihannya dengan mengenakan stoking pendukung, mengurangi asupan garam dan duduk dengan mengangkat kaki lebih tinggi dari dada.
Jika pembengkakan saat hamil datang secara tiba-tiba dan parah, bisa jadi itu merupakan tanda preeklamsia.
Kondisi ini dapat terjadi selama kehamilan atau segera setelah melahirkan. Gejalanya meliputi protein dalam urine, retensi cairan berlebihan yang cepat, dan tekanan darah tinggi.
Perlu kamu ketahui bahwa preeklampsia adalah kondisi parah yang biasanya terjadi pada paruh kedua kehamilan, dan dapat berkembang menjadi eklampsia.
Bila ibu mengalami kondisi ini, segera bicarakan dengan dokter kandungan.
Kerusakan sendi akibat arthritis atau radang sendi juga dapat menyebabkan pembengkakan, nyeri, dan perubahan fisik pada kaki dan pergelangan kaki.
Selain pembengkakan pada kaki, kondisi ini juga dapat menimbulkan beberapa gejala lainnya. Contohnya seperti tekstur lembut saat pengidap artritis menyentuh sendi, sendi sakit saat digerakkan hingga kesulitan bergerak, atau berjalan.
Kamu bisa mengatasi kondisi kesehatan ini dengan mengonsumsi obat pereda nyeri dan anti inflamasi atau mengenakan bracing dan kompresi kaki.
Itulah penjelasan mengenai mitos atau fakta seputar mengurut kaki saat bengkak. Jadi, tidak semua kondisi tersebut bisa teratasi dengan pijat atau urut.
Namun, kamu perlu menyesuaikan perawatan kondisi tersebut dengan penyebabnya.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.