Informasi Kesehatan

Ini 5 Kelompok yang Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Tuberkulosis

cough.jpg

Bayi Kerokan, Ini Bahaya dari Sisi Medis

“Kerokan pada bayi tidak disarankan karena dapat memiliki…

Gigi Mudah Ngilu, Kenali 8 Gangguan Mulut Ini

“Ada banyak hal yang bisa jadi penyebab gigi…

Tips Diet Rendah Garam yang Aman dan Tepat

Diet rendah garam biasa disarankan untuk penderita gagal…

“Selain baru yang baru lahir, ada beberapa kelompok lainnya yang rentan terhadap penyakit tuberkulosis (TB). Contohnya pengidap human immunodeficiency virus (HIV), hingga orang yang menerima terapi imunosupresif.”

Penyakit TB dapat dengan mudah menyebar dari orang ke orang melalui udara.Meski sering dianggap sebagai penyakit paru-paru, TB bisa menginfeksi bagian tubuh lain, termasuk otak.

Itulah sebabnya, vaksin BCG diperlukan untuk melindungi tubuh dari bakteri penyebab penyakit TB. Vaksin ini 70-80 persen efektif melawan bentuk TBC yang paling parah, seperti meningitis TBC. Namun, kurang efektif dalam mencegah bentuk TBC yang menyerang paru-paru. 

Kelompok Orang Paling Rentan Terkena Tuberkulosis

Selain bayi yang baru lahir, ada beberapa kelompok yang berisiko terkena penyakit tuberkulosis, antara lain: 

1. Bayi dan anak di bawah 5 tahun 

Bayi dan anak di bawah 5 tahun rentan mengalami tuberkulosis karena daya tahan tubuhnya belum baik. Itulah mengapa dua kelompok ini direkomendasikan untuk mendapatkan vaksin BCG, terutama jika mereka tinggal dengan pengidap TBC. Vaksin BCG bisa didapatkan pada pemberiaan imunisasi dasar.

2. Petugas kesehatan atau pekerja laboratorium

Kelompok selanjutnya adalah petugas kesehatan. Terutama mereka yang melakukan kontak langsung dengan pasien TBC. Ada kemungkinan mereka tertular atau terinfeksi, sehingga perlu melakukan tindakan pencegahan dengan mendapatkan vaksin BCG. 

3. Orang dengan HIV

Orang dengan HIV juga termasuk kelompok yang rentan akan infeksi tuberkulosis. Sebabnya, pengidap HIV memiliki daya tahan tubuh lemah sehingga rentan akan penyebaran infeksi virus. 

4. Pengidap diabetes melitus

Menurut data kesehatan dari Centers for Disease Control and Prevention, pengidap diabetes yang juga terinfeksi TBC lebih mungkin terserang penyakit TBC dan menjadi sakit TBC. Seseorang dengan infeksi TBC laten dan diabetes yang tidak diobati lebih mungkin terkena penyakit TBC dibandingkan seseorang tanpa diabetes.

5. Orang yang menerima terapi imunosupresif 

Misalnya seperti antagonis tumor necrosis factor-alpha (TNF), kortikosteroid sistemik yang setara dengan/lebih besar dari 15 mg prednison per hari, atau terapi obat imunosupresif setelah transplantasi organ. 

Mengapa demikian? Imunosupresi meningkatkan risiko reaktivasi infeksi Mycobacterium tuberkulosis sebelumnya yang menyebabkan penyakit tuberkulosis (TB). Biasanya terjadi pada pertama setelah transplantasi, dengan waktu rata-rata sembilan bulan.

 

Sumber : halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.