“Flexing di media sosial seringkali membuat orang lain merasa insecure. Oleh sebab itu, kamu perlu menyikapinya dengan santai dan tak perlu dihiraukan.”
Belakangan ini istilah flexing sering orang gunakan di media sosial untuk menggambarkan seseorang yang kerap memamerkan harta. Secara umu, flexing di media sosial adalah tindakan memamerkan atau menyombongkan pencapaian, kepemilikan, keterampilan, atau atribut seseorang.
Ini adalah cara untuk menunjukkan kepercayaan diri, kesuksesan, atau keunggulan di bidang tertentu.
Menurut kamus Merriam Webster, kata flexing berasal dari “flex” yang bermakna menunjukkan atau mendemonstrasikan.
Sebelum populer di media sosial, istilah ini sering orang gunakan dalam dunia ekonomi yang menggambarkan perilaku memamerkan kekayaan dengan tujuan tertentu, misalnya pemasaran atau investasi.
Tak sedikit orang yang menganggap jika fenomena ini menjengkelkan dan malah membuat orang lain yang melihatnya merasa insecure. Mereka yang melakukannya beralasan untuk memotivasi orang lain supaya sukses seperti dirinya.
Namun, tidak semua orang punya pikiran yang sama, yang ada mereka justru membuat orang lain membanding-bandingkan dirinya dan menjadi tidak bersyukur.
Maka dari itu, berikut sejumlah tips yang bisa kamu lakukan ketika menemui perilaku flexing di media sosial:
Jika orang tersebut melakukan flexing dalam hal positif dan memotivasi, mungkin kamu bisa menirunya.
Contohnya, orang tersebut memamerkan kelulusan studinya di luar negeri dengan beasiswa.
Nah, hal ini mungkin masih dalam batas wajar dan bersifat positif.
Namun, jika orang tersebut memamerkan gadget baru, tas baru atau harta lain, sebaiknya kamu tak perlu menghiraukan.
Jangan sampai kamu malah membanding-bandingkan diri lalu malah merasa insecure.
Sebisa mungkin hindari perasaan ingin bersaing dengan pelaku flexing. Sebab sikap tersebut hanya akan menambah beban pikiran dan persoalan baru.
Tidak akan ada pemenang tentang siapa yang punya kehidupan terbaik. Setiap orang memiliki timeline kehidupannya masing-masing.
Ada kalanya kamu merasa tidak percaya diri dan merasa terintimidasi saat seseorang memamerkan hartanya.
Nah, selalu syukuri setiap hal yang telah kamu miliki dan hadapi dengan rasa percaya diri.
Dengan begitu, kamu tidak akan terintimidasi oleh aksi pamer pelaku flexing. Jangan biarkan, omongan atau sikap mereka membuat kamu rendah diri.
Sebab, setiap orang memiliki cita-cita atau tujuan hidup yang berbeda-beda.
Kamu juga tidak perlu bereaksi berlebihan saat menghadapi orang yang suka pamer harta.
Santai dan pahami alasan mereka butuh pengakuan seperti itu. Justru, kamu perlu berkaca dari mereka agar tidak melakukan hal yang serupa.
Mempermalukan pelaku flexing hanya akan membuat mereka semakin agresif. Mereka akan semakin terpacu untuk terus membuktikan diri.
Maka dari itu, simpan tenagamu dan tak usah hiraukan apa pun yang mereka lakukan.
Fokus untuk mengembangkan diri dan mencapai tujuan yang sudah kamu tetapkan.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.