Informasi Kesehatan

Mengenal Fungsi Ovarium dan Gangguan yang Bisa Terjadi

fungsi-ovarium.jpg

Stres Saat Hamil Bisa Menyebabkan Keguguran, Mitos atau Fakta?

Stres saat hamil bukan hanya bisa membuat kehamilan…

6 Hal yang Menandakan Kehamilan Palsu

Kehamilan adalah berita yang bisa membuat pasangan suami istri…

Selama Kehamilan, Hindari Produk dan Perawatan Kecantikan Ini

Penggunaan produk dan perawatan kecantikan selama kehamilan harus…

“Ovarium merupakan organ reproduksi utama yang memiliki peran penting dalam menstruasi dan kehamilan. Ini adalah tempat sel telur dihasilkan dan berkembang, menghasilkan hormon wanita, dan melepaskan sel telur.”

 Ovarium adalah kelenjar kecil berbentuk oval yang terletak di kedua sisi rahim. ORgan ini sangat penting bagi sistem reproduksi wanita. Secara umum, ovarium memproduksi dan menyimpan sel telur atau ovum, serta membuat hormon yang mengontrol siklus menstruasi dan kehamilan wanita.

Selama ovulasi, salah satu ovarium melepaskan sel telur. Jika sperma membuahi sel telur ini, seorang wanita bisa hamil. Organ reproduksi utama wanita ini terus melepaskan sel telur setiap siklus menstruasi sampai wanita mencapai menopause. 

Yuk, ketahui lebih jelas tentang apa fungsi ovarium di sini!

Fungsi Ovarium pada Tubuh Wanita

Bagi sistem reproduksi wanita, ovarium berperan penting dalam menstruasi dan proses kehamilan. Bahkan, organ vital ini juga berkaitan dengan tingkat kesuburan wanita. Bila ovarium berfungsi dengan baik, maka peluang kehamilan pun semakin tinggi.

Berikut adalah beberapa fungsi ovarium yang perlu para wanita ketahui:

1. Tempat sel telur dihasilkan dan berkembang

Salah satu fungsi utama ovarium adalah untuk menghasilkan sel telur untuk pembuahan. Sel-sel telur yang belum matang akan ditampung di kantung kecil di ovarium yang disebut folikel ovarium. Setiap ovarium memiliki ribuan folikel ovarium. 

Kemudian, setiap bulan, antara hari ke enam dan ke 14 dari siklus menstruasi, hormon perangsang folikel (FSH) menyebabkan folikel di salah satu ovarium menjadi matang.

Pada satu waktu biasanya hanya satu sel telur yang berkembang, tetapi yang lain juga bisa matang secara bersamaan.

Ketika sel telur sudah matang di ovarium, maka lonjakan hormon luteinisasi yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis merangsang pelepasan sel telur melalui pecahnya folikel. Nah, ini adalah proses ovulasi.

2. Memproduksi hormon wanita

Fungsi ovarium lainnya adalah memproduksi hormon wanita, yaitu estrogen dan progesteron, serta beberapa hormon yang lebih rendah seperti relaxin dan inhibin.

Hormon yang dihasilkan oleh ovarium ini memiliki peran penting bagi tubuh wanita.

Misalnya, hormon estrogen digunakan tubuh untuk membantu mengembangkan karakteristik wanita dewasa, seperti payudara dan pinggul yang lebih besar dan untuk membantu dalam siklus reproduksi.

Hormon ini biasanya diproduksi paling tinggi pada paruh pertama siklus menstruasi sebelum ovulasi. 

Sedangkan hormon progesteron berperan dalam proses menstruasi dan kehamilan. Hormon ini meningkat selama paruh kedua siklus untuk mempersiapkan rahim untuk sel telur yang sudah dibuahi (jika pembuahan terjadi).

Relaxin mengendurkan ligamen panggul sehingga dapat meregang selama persalinan. Inhibin mencegah kelenjar hipofisis memproduksi hormon.

3. Melepaskan sel telur

Selain menjadi tempat perkembangan sel telur, fungsi ovarium lainnya juga untuk melepaskan sel telur.

Kelenjar tersebut biasanya melepaskan sel telur di sekitar pertengahan siklus menstruasi wanita (sekitar hari ke-14 dari siklus 28 hari) dalam proses yang disebut ovulasi.

Telur kemudian memulai perjalanannya melalui struktur sempit berongga yang disebut tuba falopi menuju rahim.

Saat sel telur berjalan melalui tuba falopi, tingkat progesteron meningkat, yang membantu mempersiapkan lapisan rahim untuk kehamilan.

Bila kamu tidak hamil pada siklus tersebut, sel telur akan hancur dan diserap kembali oleh tubuh, sehingga menstruasi bisa dimulai.

Berbagai Gangguan pada Ovarium

Ovarium merupakan organ reproduksi wanita yang berperan penting dalam kehamilan dan siklus menstruasi. Ada beberapa gangguan yang rentan menyerang, antara lain:

1. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

PCOS adalah gangguan hormonal yang menyebabkan pertumbuhan folikel ovarium tidak normal dan mengganggu ovulasi. Biasanya, gejala gangguan akan terlihat pada akhir usia remaja atau awal usia 20-an.

Tandanya meliputi: 

  • Menstruasi tidak teratur atau tidak menstruasi sama sekali.
  • Kesulitan hamil akibat ovulasi yang tidak teratur atau tidak adanya ovulasi.
  • Pertumbuhan rambut berlebihan (hirsutisme) di wajah, dada, punggung atau bokong. 
  • Penambahan berat badan. 
  • Penipisan rambut dan rambut rontok.
  • Kulit berminyak atau berjerawat.

    2. Endometriosis

    Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang melapisi rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim, termasuk di ovarium. Gejalanya beragam, antara lain:

    • Nyeri di perut bagian bawah atau punggung, yang bertambah parah selama menstruasi.
    • Nyeri haid yang mengganggu aktivitas harian.
    • Rasa sakit selama atau setelah berhubungan seks.
    • Nyeri saat buang air kecil atau buang air besar selama menstruasi.
    • Mual, sembelit, diare, atau ada darah di kencing atau kotoran selama menstruasi.
    • Sulit untuk hamil.

      3. Kista ovarium

      Kista adalah kantong berisi cairan yang dapat terbentuk di dalam atau di sekitar ovarium. Beberapa kista dapat menghilang sendiri, tetapi terkadang membutuhkan langkah penanganan medis.

      Kista dalam ukuran kecil umumnya tidak menimbulkan gejala pada pengidapnya, sementara kista yang besar dapat memicu:

      • Nyeri panggul atau nyeri di punggung.
      • Rasa kembung yang terjadi di perut bagian bawah.
      • Nyeri saat berhubungan intim (dispareunia).
      • Menstruasi yang terasa menyakitkan.

        4. Torsio ovarium

        Torsio ovarium adalah kondisi di mana ovarium berputar, sehingga mengganggu aliran darah ke ovarium. Ini dapat menyebabkan nyeri hebat dan memerlukan perawatan darurat.

        Gejala torsi ovarium meliputi:

        • Mual. 
        • Nyeri panggul parah.
        • Muntah. 
        • Demam. 
        • Perdarahan yang tidak normal.

        Namun, mendiagnosis torsio ovarium bisa menjadi tantangan, karena gejalanya mirip dengan kondisi lain, termasuk:

        • Batu ginjal.
        • Radang usus buntu.
        • Infeksi saluran kemih.
        • Gastroenteritis. 

          5. Kanker ovarium

          Kanker ovarium adalah kanker yang berasal dari sel-sel ovarium. Ini termasuk kanker epitelial, germinal, dan stromal. Kanker ovarium seringkali sulit dideteksi pada tahap awal kemunculannya.

          Jika sudah berkembang, sel kanker bisa menyebar ke seluruh perut dan menimbulkan gejala berupa:

          • Nyeri panggul atau perut, rasa tidak nyaman atau kembung.
          • Perubahan kebiasaan makan, cepat kenyang dan kehilangan nafsu makan.
          • Keputihan atau pendarahan tidak normal, terutama jika pendarahan terjadi di luar siklus menstruasi.
          • Perubahan usus, seperti diare atau sembelit.
          • Peningkatan ukuran perut.
          • Peningkatan frekuensi buang air kecil.

            6. Adenomiosis

            Adenomiosis adalah kondisi di mana jaringan endometrium tumbuh ke dalam dinding rahim. Sekitar 1 dari 3 pengidap tidak memiliki tanda atau gejala. Namun, beberapa pengidap lainnya mengalami:

            • Kram menstruasi yang menyakitkan (dismenore).
            • Perdarahan menstruasi (menorrhagia).
            • Menstruasi tidak normal.
            • Nyeri panggul dengan atau tanpa kram parah.
            • Hubungan seksual yang menyakitkan (dispareunia).
            • Infertilitas atau ketidaksuburan.
            • Rahim membesar.
            • Kembung atau rasa penuh di perut (perut adenomiosis).

            Nah, itulah penjelasan mengenai apa fungsi ovarium yang penting untuk reproduksi wanita.

            Ingat, kamu perlu berhati-hati bila kamu mengalami nyeri panggul, menstruasi yang tidak teratur, atau nyeri haid yang parah.

            Sebab hal itu bisa menjadi pertanda ada masalah dengan fungsi ovarium.

            Sumber : halodoc. com

            Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.