Aluminium foil adalah lembaran yang terbuat dari logam aluminium yang banyak orang gunakan untuk membungkus makanan yang diolah dengan cara dipanggang.
Sebab, lembaran ini tak hanya membantu proses pematangan makanan lebih cepat, tetapi juga membantu menjaga panas dan kelembapan makanan.
Akan tetapi, kembali lagi, bahan dasar dari lembaran ini adalah logam. Lantas, apakah penggunaannya aman untuk makanan? Cari tahu jawabannya di sini!
Nyatanya, aluminium adalah jenis logam yang terdapat di air, udara, maupun makanan yang kamu makan.
Bahkan, mayoritas makanan sehat, termasuk daging, susu, sayur, buah, dan ikan memiliki kandungan aluminium alami yang hadir dalam bentuk mineral.
Kandungan tersebut dalam makanan bisa bervariasi. Biasanya, kadarnya bergantung pada kemampuan makanan tersebut menyerap aluminium, tanah yang menjadi tempat tumbuhnya bahan makanan, adanya bahan tambahan saat pemrosesan makanan, dan pengemasan.
Sebenarnya, tubuh menyerap aluminium dalam kadar yang terbilang kecil dari makanan yang kamu konsumsi.
Setelah proses pencernaan dalam tubuh selesai, kandungan tersebut akan ikut terbuang melalui feses.
Beberapa orang sehat juga membuang sisa aluminium yang tidak lagi diperlukan tubuh melalui urine.
Artinya, kandungan tersebut yang terdapat dalam makanan umumnya aman dan tidak memberikan dampak signifikan pada kesehatan.
Nah, pemakaian aluminium foil untuk mengolah makanan, ternyata dapat menyebabkan peningkatan kadar aluminium pada makanan tersebut.
Studi dalam Critical Reviews in Toxicology menyebutkan, terdapat tiga hal utama yang dapat berpengaruh terhadap kadar kandungan tersebut pada makanan, yaitu:
Pemakaian aluminium foil untuk mengolah makanan bukan tidak mungkin dapat memicu efek dalam jangka panjang.
Meski begitu, sampai saat ini masih belum ada studi yang membuktikan adanya efek pemakaian aluminium foil terhadap risiko masalah kesehatan tertentu.
Semakin tinggi pemakaian aluminium foil untuk mengolah makanan, pastinya akan semakin banyak juga aluminium yang terserap dalam makanan dan masuk ke tubuh.
Meski begitu, hal ini memicu pro dan kontra. Beberapa ahli meyakini bahwa kondisi ini bisa memicu efek negatif, tetapi ada pula yang tidak menyetujuinya.
Bagaimana cara kandungan tersebut memberikan dampak pada seseorang sebenarnya bergantung pada banyak hal.
Misalnya, bagaimana kondisi kesehatan secara menyeluruh dan kemampuan tubuh mengatasi akumulasi aluminium.
Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) setuju bahwa level aluminium yang bisa diterima oleh tubuh tidak lebih dari 2 miligram untuk setiap 1 kilogram berat badan setiap minggu. Sayangnya, tidak sedikit orang justru menyerap lebih dari itu.
Jadi, supaya penggunaan aluminium foil untuk mengolah makanan tetap aman, kamu bisa ikuti tips berikut ini.
Jadi kesimpulannya, pemakaian aluminium foil untuk mengolah makanan sebenarnya masih aman.
Meski meningkatkan kadar kandungan aluminium dalam makanan, tubuh dapat membuangnya melalui urine maupun feses.
Meski demikian, apabila kamu khawatir akan efek penggunaan lembaran tersebut terhadap kondisi kesehatan, tidak ada salahnya membatasi pemakaiannya.
Kamu juga bisa menggantinya dengan kertas yang memang khusus untuk makanan.
Aluminium foil adalah lembaran yang terbuat dari logam aluminium yang banyak orang gunakan untuk membungkus makanan yang diolah dengan cara dipanggang.
Sebab, lembaran ini tak hanya membantu proses pematangan makanan lebih cepat, tetapi juga membantu menjaga panas dan kelembapan makanan.
Akan tetapi, kembali lagi, bahan dasar dari lembaran ini adalah logam. Lantas, apakah penggunaannya aman untuk makanan? Cari tahu jawabannya di sini!
Sumber : Halodoc . . com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.