“Masa subur wanita bisa dihitung melalui siklus menstruasi terpendek dan siklus terpanjang. Ini juga diikuti dengan gejala fisik, seperti keputihan, peningkatan suhu tubuh, dan perubahan payudara.”
Mengetahui masa subur wanita setelah menstruasi merupakan cara untuk meningkatkan peluang kehamilan. Langkah ini bisa menjadi patokan untuk memperkirakan waktu berhubungan seksual.
Menghitung siklus haid dilakukan sejak hari pertama mengeluarkan darah hingga satu hari sebelum siklus haid berikutnya. Normalnya, wanita memiliki panjang siklus haid antara 21 sampai 35 hari.
Sementara masa subur wanita terletak pada hari ke 2 sampai 5 sebelum ovulasi. Di waktu inilah pasangan yang ingin memiliki anak direkomendasikan untuk melakukan hubungan intim. Tujuannya tentu untuk meningkatkan peluang kehamilan.
Saat menginginkan kehamilan, mengetahui masa subur bisa meningkatkan peluang pembuahan atau kehamilan. Sebab, sel telur hanya bertahan selama 24 jam setelah dikeluarkan dan harus dibuahi dalam 12 sampai 24 jam setelah ovulasi.
Kamu bisa menghitung masa subur wanita dengan mengandalkan catatan atau analisis siklus haid selama 8 bulan terakhir. Terkait dengan rumus, begini cara tepat memperkirakannya:
Agar lebih jelas, simak di bawah ini contohnya:
Cara di atas akan sulit dilakukan pada wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur. Jika ini terjadi, kamu disarankan untuk melakukan hubungan intim setiap 2 sampai 3 hari sekali untuk meningkatkan peluang kehamilan.
Masa subur yang dialami oleh wanita juga ditandai dengan perubahan fisik. Beberapa tanda yang perlu diperhatikan, antara lain:
Selama masa subur, vagina akan mengeluarkan lendir berwarna bening, licin, dan elastis. Teksturnya mirip dengan putih telur. Ini adalah sekresi yang dihasilkan oleh kelenjar di leher rahim. Fungsinya, yakni mempermudah jalan sperma untuk mencapai sel telur.
Ketika memasuki masa subur, wanita akan mengalami peningkatan gairah seksual. Mereka juga cenderung memiliki suasana hati yang baik, ceria, dan terlihat lebih bersemangat ketimbang hari-hari sebelumnya.
Normalnya, suhu basal tubuh berada di angka 35.5 hingga 36 derajat Celsius. Sementara pada masa ovulasi, suhu biasanya mengalami kenaikan sebanyak 0.5 hingga 1 derajat Celsius. Ini disebabkan oleh hormon progesteron yang tengah menyiapkan jaringan dalam rahim untuk menerima sel telur yang telah dibuahi.
Ciri fisik lainnya, yakni perubahan bentuk pada payudara. Ini bisa terlihat dari ukuran yang lebih besar dan terasa lembut ketika disentuh. Selain itu, payudara bisa terasa nyeri, terlebih pada bagian puting.
Ciri fisik ini dipengaruhi oleh jumlah hormon estrogen dalam tubuh wanita. Ketika memasuki masa subur, mereka mengalami peningkatan hormon yang berpengaruh pada produksi air liur.
sumber: Halodoc . com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna