“Bronkitis yang dibiarkan tanpa penanganan bisa menimbulkan berbagai komplikasi. Contohnya dispnea atau napas menjadi pendek, hingga hemoptisis atau keluarnya darah melalui mulut akibat dari terinfeksinya saluran pernapasan.”
Bronkitis adalah kondisi kesehatan ketika saluran bronkus, atau pipa yang memiliki fungsi untuk mengangkut udara dari tenggorokan ke paru-paru, mengalami peradangan atau iritasi. Akibatnya, saluran pernapasan pun menyempit karena adanya penumpukan lendir.
Penyakit ini biasanya diawali dengan batuk yang tidak jarang diikuti dengan dahak. Hal yang perlu ditegaskan, penyakit ini perlu mendapatkan perawatan yang tepat untuk mencegah timbulnya komplikasi. Nah, mau tahu apa saja komplikasi yang perlu diwaspadai?
Sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai komplikasi bronkitis, perlu diketahui klasifikasi bronkitis sesuai dengan tingkat keparahannya. Bronkitis sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu bronkitis akut dan bronkitis kronis.
Jenis bronkitis akut kerap terjadi ketika flu dan batuk sudah mereda. Namun. pengidapnya mungkin saja dapat mengalami demam. Durasi dari bronkitis akut biasanya tidak lebih dari 3 minggu, dan cenderung menyerang anak-anak balita.
Mengingat bahwa bronkitis akut adalah kondisi penyakit yang disebabkan oleh virus, maka pengobatan dengan antibiotik tidak begitu membantu. Meskipun begitu, pengobatan rumahan dapat mengurangi gejala batuk dan flu hingga bronkitis akut dapat sembuh dengan sendirinya.
Berikut adalah rekomendasi obat batuk bronkitis yang ampuh: “Ini 5 Pilihan Obat Batuk Akibat Bronkitis yang Ampuh di Apotek (halodoc.com)”
Bronkitis kronis, atau biasa juga dikenal sebagai penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), adalah kondisi ketika seseorang mengalami batuk yang berkelanjutan dan sering kali menghasilkan banyak dahak. Jenis bronkitis ini sering kali memicu gejala lain seperti sesak napas (dispnea), nyeri di dada, hingga penurunan berat badan yang signifikan.
Untuk pengidap bronkitis akut biasanya jarang mengalami komplikasi. Meskipun begitu, komplikasi bronkitis akut yang paling umum adalah pneumonia. Kabar baiknya, pengidap bronkitis akut yang telah melakukan vaksin, umumnya hanya mengalami gejala yang ringan.
Berbeda dengan bronkitis kronis yang lebih rentan mengalami komplikasi. Berikut adalah komplikasi bronkitis kronis:
Dispnea adalah istilah medis untuk gangguan pernapasan yang membuat napas menjadi lebih pendek. Dispnea juga disertai dengan gejala lain seperti batuk dan nyeri di dada.
Cor pulmonale adalah kondisi ketika tekanan dalam paru-paru meningkat karena ada masalah pada kardiovaskuler. Meskipun bronkitis kronis tidak secara langsung memicu cor pulmonal, umumnya kondisi ini lebih dipicu dari pneumonia.
Pneumothorax adalah kondisi medis yang ditandai dengan penumpukan udara dalam pleura. Tekanan atau penumpukan udara ini bisa memicu kolaps pada paru-paru.
Polisitemia adalah kondisi ketika terjadi peningkatan jumlah sel darah dalam tubuh. Polisitemia terdiri dari dua jenis, yaitu polisitemia vera (kondisi langka yang disebabkan oleh mutasi genetik pada sel-sel sumsum tulang), dan polisitemia sekunder (kondisi yang dipicu oleh penyakit pernapasan seperti bronkitis).
Hemoptisis adalah kondisi ketika darah keluar melalui mulut akibat dari terinfeksinya saluran pernapasan. Kondisi hemoptisis berpotensi fatal dan memerlukan penanganan medis segera.
Itulah komplikasi akibat bronkitis yang perlu kita waspadai. Tindakan preventif seperti berhenti atau tidak merokok, melakukan vaksinasi influenza dan pneumonia, dan menjaga kebersihan dapat dilakukan untuk menghindari diri dari penyakit bronkitis.
Sumber: halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.