Informasi Kesehatan

Adakah Dampak Psikologi Akibat Terkena Ghosting?

50a39734-c8d4-40f0-987d-9f2a90374bb8.jpg

Orang Tua Bercerai, Ini Dampak Psikologi pada Anak

“Orang tua mempunyai peranan penting dalam penyesuaian diri…

Langkah Mudah untuk Mengatasi Banyak Pikiran

“Banyaknya pikiran yang muncul terus-menerus seringkali dapat membuat…

Ini Daftar Pertanyaan tentang Narkoba untuk Tujuan Edukasi

"Selama penyuluhan atau edukasi tentang narkoba, ada beberapa…

Pernah dengar istilah ghosting? Atau baru saja mengalaminya? Belakangan ini, ghosting menjadi salah satu kata yang cukup dikenal dan sering dipakai di internet maupun di dunia nyata. Istilah ini sering digunakan dalam hubungan asmara dan semakin berkembang seiring dengan meningkatnya penggunaan aplikasi kencan alias dating appsGhosting diartikan sebagai tindakan “menghilang” atau memutus kontak saat sedang dalam masa pendekatan atau dalam sebuah hubungan. 

Dalam hal ini, pelaku ghosting pergi meninggalkan pasangannya begitu saja. Saat korban mencoba untuk kembali menghubungi, misalnya dengan menelpon atau mengirim pesan, pelaku ghosting tidak pernah membalas atau bahkan tidak bisa lagi dihubungi. Lantas, bagaimana dengan korban ghosting? Adakah dampak psikologi akibat terkena ghosting

Baca juga: 4 Gangguan Psikologis yang Sering Dialami Anak Muda

 

Ghosting Bisa Berdampak pada Kondisi Psikologi 

Ghosting diartikan sebagai perilaku menghilang tiba-tiba saat sedang berada di tengah hubungan atau saat pendekatan. Ada banyak alasan yang bisa menyebabkan hal ini terjadi. Namun, seringnya pelaku ghosting memilih cara ini untuk menghindari sebuah komitmen, hubungan serius, takut menyakiti perasaan pasangan, atau memang sudah merasa tidak tertarik lagi. Apapun alasannya, ghosting sebenarnya bukanlah hal yang baik, sebab bisa memberi dampak bagi korbannya. 

Tidak main-main, ghosting bisa memberi dampak pada psikologi korbannya. Perasaan depresi, marah, bingung, hingga merasa tidak diinginkan mungkin akan dialami korban. Bagaimanapun, ditinggalkan tanpa penjelasan adalah hal yang membingungkan. Mengapa ghosting bisa sangat menyakitkan bagi korbannya? Jawabannya sederhana. Ditinggalkan oleh seseorang yang dipercaya atau dianggap peduli bisa membuat seseorang merasa kehilangan. 

Baca juga: 7 Gangguan Psikologi yang Bisa Muncul dalam Masa Pertumbuhan

Kemudian, korban ghosting mulai merasa bahwa dirinya mengalami penolakan dan berakhir dengan mempertanyakan kepantasan diri sendiri. Nyatanya, penolakan sosial bisa menyebabkan rasa sakit yang sama dengan sakit fisik. Kalau sakit fisik bisa diobati dengan konsumsi obat tertentu, rasa sakit karena di-ghosting tidak bisa. Orang yang di-ghosting harus menerima dan merasakan sendiri dampak ghosting yang bisa berujung pada stres fisik. 

Kalau sudah begitu, ghosting tidak hanya akan memicu dampak secara psikologis tapi juga pada kesehatan fisik secara keseluruhan. Korban ghosting juga bisa mengalami penurunan rasa percaya diri, merasa dibuang, tidak bisa diterima, dan menjadi tidak lagi memiliki keinginan untuk memulai hubungan di masa mendatang, baik secara romantis maupun jenis hubungan lain. Lantas, bisakah korban ghosting move on? Bagaimana caranya? 

Ada beberapa cara yang bisa coba dilakukan setelah terkena ghosting, di antaranya: 

  • Berikan Waktu

Dampak ghosting bisa berbeda-beda antara satu orang dengan yang lainnya. Maka, cara terbaik untuk mengatasi kondisi ini adalah berikan waktu untuk berdamai dan bisa menerima semua yang terjadi. Sadari bahwa semua sudah berakhir dan memang harus seperti itu. 

  • Jangan Menyalahkan Diri Sendiri 

Korban ghosting mungkin akan menyalahkan diri sendiri. Nah, hal itu sebaiknya dihindari. Semakin menyalahkan diri, maka semakin dalam perasaan sakit yang akan terasa. Selain itu, hindari “menghukum diri” dengan cara yang berbahaya, seperti konsumsi minuman beralkohol atau penyalahgunaan obat-obatan terlarang. 

  • Habiskan Waktu dengan Keluarga

Jangan pernah merasa sendiri, jika dibutuhkan cobalah untuk menghabiskan waktu dengan keluarga atau teman-teman. Dengan begitu, rasa sakit akibat ghosting mungkin bisa sedikit dilupakan. 

Sumber: halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.