“Penyakit jantung dapat memicu terjadinya penyakit stroke. Hal ini menyebabkan rusaknya pembuluh darah sehingga terganggunya aliran darah ke jantung dan otak. Penyakit kedua dapat diminimalkan agar tidak terjadi dengan mengendalikan faktor risiko.”
Penyakit jantung dan stroke adalah dua kondisi medis yang sangat serius dan dapat mengancam nyawa. Keduanya saling berkaitan satu sama lain, dan tak jarang penyakit jantung dapat memicu terjadinya stroke .
Dalam artikel ini, kita akan membahas fakta-fakta tentang penyakit jantung yang mempengaruhi risiko seseorang terkena stroke . Sebelum membahas lebih lanjut, mari kita bahas dulu tentang penyakit jantung dan stroke secara terpisah.
Penyakit jantung adalah kondisi medis yang mempengaruhi jantung dan pembuluh darah di sekitarnya. Ada beberapa jenis penyakit jantung, termasuk penyakit arteri koroner, gagal jantung, dan aritmia jantung.
Penyakit jantung dapat terjadi ketika pembuluh darah yang membawa darah ke jantung mengalami penyempitan atau tersumbat, sehingga mengurangi aliran darah yang masuk ke jantung.
Sedangkan penyakit stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu atau terhenti. Terdapat dua jenis stroke , yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik.
Stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah yang membawa darah ke otak tersumbat, sedangkan stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah pecah dan menyebabkan pendarahan di otak.
Penting sekali untuk dapat memperhatikan risiko stroke setelah terjadi serangan jantung.
Berikut merupakan penyakit jantung yang dapat memicu terjadinya stroke!
Penyakit jantung dan stroke memiliki beberapa faktor risiko yang sama, seperti hipertensi, kolesterol tinggi, merokok, obesitas, dan diabetes.
Jika seseorang memiliki faktor risiko ini, maka mereka berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit jantung maupun stroke yang baik .
Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah faktor risiko utama untuk kedua kondisi medis tersebut. Kondisi hipertensi dapat merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk pembuluh darah di jantung dan otak.
Ketika pembuluh darah di jantung tersumbat atau pecah, maka dapat terjadi serangan jantung atau gagal jantung. Ketika pembuluh darah di otak tersumbat atau pecah, maka dapat terjadi stroke .
Kolesterol tinggi, atau hiperkolesterolemia, juga dapat menjadi faktor risiko untuk kedua kondisi medis tersebut.
Nah, kolesterol tinggi dapat menyebabkan terjadinya plak pada dinding pembuluh darah, yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke .
Merokok juga meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung dan stroke . Merokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko pembentukan plak pada dinding pembuluh darah.
Selain itu, merokok juga dapat meningkatkan risiko pembekuan darah, yang dapat menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah dan menyebabkan serangan jantung atau stroke .
Penyakit jantung dan stroke dapat mengakibatkan kualitas hidup menjadi buruk, terjadi kecacatan, bahkan kematian. Meskipun kedua penyakit umum ini terjadi, namun pencegahan di antaranya dengan mengendalikan faktor risiko, seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi melalui pengobatan.
Selain itu, memastikan orang yang mengalami keadaan darurat kardiovaskular seperti stroke atau serangan jantung untuk mendapatkan perawatan yang sesuai secara tepat waktu dapat mengurangi risiko kecacatan dan kematian jangka panjang.
Pengenalan lebih dini terkait dengan deteksi dini dan pencegahan merupakan kunci untuk membantu meminimalisir terjadinya penyakit jantung dan stroke.
Sumber: halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.