engalami gejala pada kulit seperti kulit sangat kering, gatal, pecah-pecah, dan mengeluarkan cairan bening ketika tergores? Ini bisa menjadi tanda bahwa kamu alami eksim. Ada beberapa pemicu eksim atau dermatitis atopik, antara lain kulit terlalu kering, iklim kering dan dingin, keringat, iritan seperti logam, asap rokok, dan wewangian. Jenis kain seperti wol dan poliester, serta alergen seperti jamur, serbuk sari, tungau debu, dan bulu hewan peliharaan juga bisa memicu eksim.
Namun, eksim juga bisa muncul akibat faktor dari dalam tubuh. Salah satunya adalah stres. Bagi sebagian orang, berbagai faktor eksternal, seperti sekolah atau pekerjaan, dapat menyebabkan stres, yang mengakibatkan gejala eksim yang memburuk. Ada juga orang yang semakin stres saat mengetahui mereka mengidap eksim
Hubungan antara stres psikologis dan eksim beragam, meskipun para ahli menduga ini berasal dari hormon stres. Ketika kita mengalami stres, tubuh menginduksi "respons stres". Bagian dari respons ini adalah aktivasi yang disebut poros HPA, jaringan yang melibatkan hipotalamus, kelenjar hipofisis, dan kelenjar adrenal, yang menghasilkan hormon.
Sumbu HPA pun meningkatkan jumlah kortisol atau hormon stres untuk beredar di dalam tubuh. Kortisol adalah agen pengatur sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan ketidakseimbangan dalam berbagai jenis respons imun tubuh. Ia akhirnya menghasilkan peningkatan molekul pensinyalan sel yang kemudian memicu peradangan.
Bagian dari respons ketidakseimbangan sistem kekebalan ini adalah peningkatan produksi antibodi imunoglobulin E (IgE), yang kemudian menyebabkan reaksi alergi. Tubuh juga mengalami berbagai perubahan fisiologis lain yang memengaruhi kulit. Misalnya saat produksi sel mast meningkat, maka sel darah putih ini melepaskan histamin, senyawa yang menyebabkan rasa gatal.
Stres juga menyebabkan pembuluh darah kita membesar, yang menyebabkan pelepasan histamin lebih parah. Selain itu, saraf sensorik juga melepaskan molekul yang dapat mengganggu fungsi normal lapisan kulit terluar (penghalang kulit). Semua respons ini bekerja bersamaan dan kemudian meningkatkan gejala eksim.
Supaya eksim tidak terjadi, kuncinya adalah mencoba mengelola stres. Ini adalah salah satu cara terbaik untuk membantu menjaga penyakit ini tetap terkendali. Berikut ini tips untuk meredakan stres yang bisa dilakukan:
Faktanya, istirahat malam yang baik mampu menurunkan stres. Namun saat kamu merasakan gatal pada kulit, pasti kamu jadi lebih sulit untuk bisa tidur nyenyak.
Kondisi kulit eksim dapat menambah stres dan mungkin membuatmu merasa tidak nyaman. Coba bicara dengan orang lain yang memiliki masalah yang sama dan mengetahui apa yang sedang kamu alami. Mereka bahkan mungkin memiliki saran tentang hal-hal baru yang dapat kamu coba untuk merasa lebih baik.
Dari pernapasan dalam hingga yoga, ada banyak cara untuk bersantai. Cara tiap orang bersantai pun bisa berbeda, jadi jelajahi pilihan yang paling cocok untukmu. Kamu dapat mencoba relaksasi progresif atau mendengarkan CD relaksasi. Atau luangkan beberapa menit setiap hari untuk menulis tentang apa yang kamu rasakan, setelahnya kamu dapat merobek kertas atau menghapus file setelah selesai.
Olahraga adalah salah satu penghilang stres terbaik. Berjalan, berenang, atau bermain tenis, olahraga bisa membuat kamu merasa lebih baik secara keseluruhan. Namun, jika keringat merupakan pemicu eksim, segera mandi dengan air dingin atau air hangat setelah latihan.
Sumber: halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.