Alergi obat adalah reaksi alergi dari sistem kekebalan tubuh terhadap suatu obat tertentu.
Sistem kekebalan tubuh salah mengidentifikasi suatu obat sebagai zat yang membahayakan tubuh. Obat kimia maupun obat herbal dapat menyebabkan reaksi alergi.
Sistem kekebalan tubuh pada dasarnya membantu melindungi tubuh dari penyakit.
Sistem imun dirancang untuk melawan penyebab penyakit, seperti virus, bakteri, parasit, dan zat berbahaya lainnya.
Namun, pada kasus alergi obat, sistem kekebalan tubuh salah mengira obat yang masuk ke tubuh sebagai salah satu penyerang tubuh.
Tubuh menanggapi obat sebagai ancaman, sehingga sistem kekebalan pun mulai membuat antibodi.
Hal tersebut merupakan protein khusus yang diprogram untuk menyerang ancaman. Namun, sayangnya dalam hal ini yang diserang adalah obat.
Gejala umumnya terjadi beberapa jam setelah menggunakan obat tersebut. Namun, gejala dapat juga timbul bertahap, tidak langsung muncul saat pertama kali menggunakan obat.
Pada sebagian kasus, gejala baru timbul setelah beberapa hari atau setelah beberapa minggu menggunakan obat. Gejala yang umum dialami pengidap antara lain:
Selain gejala yang disebutkan di atas, reaksi alergi berat atau anafilaksis dapat disertai dengan:
Pada kondisi yang sangat serius dan mengancam nyawa, gejala dapat disertai dengan:
Jika ditemukan gejala alergi berat atau sangat serius, pengidap harus segera dilarikan ke rumah sakit.
Ada kemungkinan kamu tidak menyadari paparan awal terhadap obat. Beberapa bukti menunjukkan bahwa beberapa obat, seperti antibiotik, mungkin baik untuk sistem kekebalan dalam membuat antibodi.
Beberapa reaksi alergi obat bisa terjadi akibat proses yang berbeda. Para peneliti percaya bahwa beberapa obat dapat mengikat langsung ke jenis sel darah putih (sel T) dalam sistem kekebalan.
Peristiwa ini memicu pelepasan bahan kimia yang dapat menyebabkan reaksi alergi saat pertama kali seseorang menggunakan obat tersebut.
Alergi juga disebabkan sistem kekebalan tubuh salah mengidentifikasi suatu obat sebagai zat yang membahayakan tubuh.
Akibatnya, tubuh akan membuat antibodi dan menyebabkan timbulnya gejala alergi.
Beberapa obat yang dapat menjadi penyebab alergi adalah:
Tidak semua orang berisiko mengalaminya. Beberapa faktor risikonya adalah:
Diagnosis dilakukan melalui beberapa langkah, antara lain:
Bagaimana cara mengelola kondisi ini tergantung pada seberapa parahnya. Dengan reaksi yang parah, seseorang harus menghindari obat tersebut sepenuhnya.
Dokter mungkin akan mengganti obat dengan jenis obat anti inflamasi lainnya yang tidak menyebabkan alergi.
Jika seseorang memiliki reaksi yang ringan, dokter mungkin akan tetap meresepkannya.
Namun, ada kemungkinan juga dokter meresepkan obat lain untuk mengendalikan reaksi alergi.
Obat-obatan tertentu dapat membantu memblokir respon imun dan mengurangi gejala. Obat tersebut termasuk:
Tubuh membuat histamin ketika alergen masuk ke dalam tubuh. Pelepasan histamin dapat memicu gejala alergi seperti pembengkakan, gatal, atau iritasi.
Antihistamin memblokir produksi histamin dan dapat menenangkan gejala reaksi alergi. Antihistamin bisa berupa pil, tetes mata, krim, dan semprotan hidung.
Kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan saluran udara dan gejala serius lainnya. Kortikosteroid dapat membantu mengurangi peradangan yang menyebabkan masalah ini.
Jika alergi menyebabkan mengi atau batuk, dokter mungkin merekomendasikan bronkodilator.
Obat ini membantu membuka saluran udara dan membuat pernapasan lebih mudah.
Bronkodilator tersedia dalam bentuk cairan dan bubuk untuk digunakan dalam inhaler atau nebulizer.
Jika kamu memiliki alergi obat, pencegahan terbaik adalah menghindari masalah obat.
Langkah-langkah yang dapat kamu lakukan untuk mencegahnya antara lain:
Jika mengalami tanda dan gejala alergi obat di atas, segera bicarakan dengan dokter untuk mengetahui penyebab dan mendapat penanganan yang tepat.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.