Informasi Kesehatan

Mata Panda, Inilah 8 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Penyebab-Mata-Panda-dan-Cara-Menghilangkannya-1200x675.jpg

8 Cara Merawat Wajah agar Tidak Kusam yang Efektif

Cara merawat wajah agar tidak kusam sangat mudah,…

Hilangkan Bekas Jerawat Merah dengan Cara Ini

“Bekas jerawat merah bisa muncul akibat jerawat yang…

Ini 9 Cara Merawat Kulit agar Tampak Sehat dan Cerah

“Ada berbagai cara merawat kulit yang terbilang ampuh…

Mata panda atau lingkaran hitam di bawah mata sering dikaitkan dengan kondisi kurang tidur. Namun, kurang tidur bukanlah satu-satunya penyebab kondisi ini. Orang yang sedang dehidrasi, mengalami proses penuaan, atau menderita penyakit tertentu juga bisa mengeluhkan timbulnya mata panda. 

Mata panda bisa dialami siapa saja, baik pria maupun wanita. Kondisi ini ditandai dengan bagian kantung mata yang tampak lebih gelap daripada warna kulit di sekitarnya. Selain itu, orang yang memiliki mata panda biasanya akan terlihat letih dan lebih tua dari usia sebenarnya.

Berbagai Penyebab Mata Panda

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, mata panda dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari kurang tidur, dehidrasi, hingga alergi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai berbagai kondisi yang bisa menyebabkan terjadinya mata panda:

1. Kurang tidur

Saat kurang tidur, darah tidak mampu mengalir dengan baik ke area sekitar mata. Akibatnya, darah yang menumpuk di bawah mata dapat terlihat karena kulit di daerah ini sangat tipis. Selain mata panda, kurang tidur juga membuat mata tampak bengkak dan tampilan wajah menjadi kusam. 

2. Faktor usia 

Seiring bertambahnya usia, kulit menjadi semakin tipis. Perlahan, kulit juga mulai kehilangan elastisitasnya. Saat kondisi ini terjadi, pembuluh darah di bawah mata akan makin terlihat jelas sehingga muncul mata panda.  

3. Kebiasaan menatap layar

Menatap layar televisi, komputer, atau telepon genggam dalam waktu lama dapat mengakibatkan ketegangan pada mata. Kondisi ini membuat pembuluh darah di sekitar mata melebar. Akibatnya, kulit di sekitar mata pun terlihat lebih gelap.

4. Faktor genetik

Mata panda juga bisa diturunkan dalam keluarga, misalnya dari orang tua ke anaknya. Selain itu, orang yang memiliki kulit lebih gelap juga lebih berisiko mengalami mata panda.

5. Dehidrasi

Saat tubuh kekurangan cairan atau mengalami dehidrasi, kulit di bagian bawah mata biasanya akan terlihat lebih cekung dan kusam. Hal ini juga dapat memicu munculnya mata panda.

6. Kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol

Gaya hidup tidak sehat, seperti kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol, juga bisa menyebabkan mata panda. 

Efek mengonsumsi alkohol dan merokok, lama-kelamaan bisa membuat aliran darah di kulit wajah menjadi tidak lancar sehingga lingkaran di sekitar mata pun terlihat lebih gelap menyerupai mata panda. 

Selain itu, merokok juga dapat memicu kerusakan kolagen yang membuat kulit menjadi kendur dan lebih kusam.

7. Paparan sinar matahari

Paparan sinar matahari dapat memicu tubuh memproduksi lebih banyak melanin atau pigmen yang membuat kulit menjadi lebih gelap. Paparan sinar matahari yang mengenai mata bisamenyebabkan pigmentasi di kulit sekitar mata, sehingga warnanya menjadi lebih gelap.

8. Alergi

Reaksi alergi dan mata kering dapat memicu lingkaran hitam. Ketika mengalami alergi, tubuh akan melepaskan histamin sebagai respons terhadap pemicu alergi. Histamin bisa menyebabkan pembuluh darah melebar dan menjadi lebih terlihat, termasuk di bagian bawah mata. 

Cara Mengatasi Mata Panda

Agar tidak makin mengganggu penampilan dan menurunkan rasa percaya diri Anda, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi mata panda, yaitu:

1. Kompres mata

Salah satu cara untuk menghilangkan mata panda adalah dengan memberikan kompres dingin pada mata. Caranya, bungkus es batu dengan kain bersih, kemudian pejamkan mata dan letakkan kompres dingin selama 20 menit. 

Kompres dingin bisa mengecilkan pembuluh darah di bawah mata, sehingga mengurangi mata panda. 

2. Tidur cukup

Tak hanya kurang tidur, terlalu banyak tidur juga bisa menyebabkan mata panda. Oleh karena itu, cukupi waktu istirahat setiap malamnya selama 7–9 jam untuk orang dewasa. 

3. Hindari rokok, kafein, dan minuman beralkohol

Hentikan kebiasaan merokok dan batasi konsumsi minuman berkafein dan beralkohol, sebab ketiganya bisa menyebabkan dehidrasi dan kurang tidur. Tidak hanya itu, kebiasaan tersebut juga dapat merusak kolagen, yang kemudian memicu timbulnya mata panda.

4. Gunakan krim

Untuk mengatasi mata panda, Anda juga bisa menggunakan krim yang mengandung asam kojic, kafein, hidrokuinon, retinol, atau vitamin C yang dapat mencerahkan lingkaran hitam di bawah mata.

5. Tutupi dengan riasan

Penggunaan concealer di bagian bawah mata juga dapat menyamarkan mata panda. Pilihlah concealer sesuai dengan warna kulit Anda dan oleskan tipis-tipis.

6. Oleskan tabir surya 

Untuk mencegah sekaligus mengatasi mata panda yang disebabkan paparan sinar matahari, Anda bisa mengoleskan tabir surya dengan minimal SPF 30 dan gunakan kacamata hitam saat beraktivitas di luar ruangan. 

7. Hindari menggosok mata

Jika Anda mengalami reaksi alergi atau merasa gatal pada mata, jangan menggosoknya. Hal tersebut bisa membuat pembuluh darah di sekitar mata menjadi bengkak, meradang, bahkan pecah, yang kemudian menyebabkan mata panda.

Sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Dengan begitu, kondisi mata panda yang Anda alami tidak makin parah.

Jika mata panda tidak kunjung memudar atau justru memburuk setelah melakukan berbagai cara di atas, sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter. Dengan begitu, dokter dapat meresepkan krim khusus atau merekomendasikan perawatan tambahan, seperti pengelupasan kulit atau terapi laser, untuk mengatasi mata panda.

Sumber : alodokter. com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.