Informasi Kesehatan

Ketahui Pencegahan Rubella saat Hamil

images12.jpg

Mengonsumsi Durian ketika Hamil, Amankah?

"Mengonsumsi durian saat hamil bukanlah hal yang dilarang.…

Buah Peach untuk Ibu Hamil, Atasi Sembelit Sampai Kram Kaki

Ada banyak manfaat buah peach untuk ibu hamil…

Jangan Merokok Dekat Ibu Hamil. Bahaya!

Rokok dan asapnya mengandung ribuan bahan kimia yang…

Pencegahan rubella yang bisa dilakukan pada bumil tak lain adalah memastikan bahwa sudah mendapatkan vaksin. Oleh karena vaksin MMR adalah vaksin virus hidup yang dilemahkan, bumil harus menunggu mendapatkan vaksin MMR sampai setelah melahirkan.

Jika jauh sebelumnya sedang merencanakan kehamilan, ada baiknya menunggu setidaknya empat minggu setelah menerima vaksin MMR baru hamil. Wanita hamil tidak boleh mendapatkan vaksin MMR. Informasi selengkapnya mengenai pencegahan rubella saat hamil bisa dibaca di bawah ini!

Fakta tentang Rubella dan Kehamilan

Rubella sangat berbahaya bagi wanita hamil dan bayi di dalam kandungan yang sedang berkembang. Siapa pun yang tidak divaksinasi terhadap rubella berisiko terkena penyakit ini. Meskipun rubella dinyatakan dihilangkan dari Amerika Serikat pada tahun 2004, kasus dapat terjadi ketika orang yang tidak divaksin terpapar pada orang yang terinfeksi. Biasanya sebagian besar melalui perjalanan internasional. 

Terkhusus perempuan yang merencanakan kehamilan, harus memastikan bahwa dirinya sudah terlindungi dari rubella sebelum hamil. Infeksi virus rubella menyebabkan kerusakan paling parah ketika ibu terinfeksi awal kehamilan, terutama dalam 12 minggu pertama (trimester pertama).

Congenital Rubella Syndrome (CRS) adalah suatu kondisi yang terjadi pada bayi yang sedang berkembang di dalam rahim yang ibunya terinfeksi virus rubella. Wanita hamil yang tertular rubella berisiko mengalami keguguran, kematian saat dilahirkan, dan bayi yang sedang berkembang berisiko mengalami cacat lahir yang parah. 

Cacat lahir yang paling umum dari CRS dapat mencakup:

  1. Tuli,
  2. Katarak,
  3. Cacat jantung,
  4. Kecacatan intelektual,
  5. Kerusakan hati dan limfa,
  6. Berat badan lahir rendah, dan
  7. Ruam kulit saat lahir.

Komplikasi yang kurang umum dari CRS dapat meliputi:

  1. Glaukoma,
  2. Kerusakan otak,
  3. Masalah tiroid dan hormon lainnya,
  4. Peradangan paru-paru.

Meskipun gejala spesifik dapat diobati, tetapi tidak ada obat untuk CRS. Dikarenakan tidak ada obatnya, penting bagi para calon ibu untuk mendapatkan vaksinasi sebelum hamil.

Pencegahan Rubella saat Hamil

Bumil dapat melakukan pengujian pada kunjungan prenatal untuk memastikan bumil kebal terhadap rubella. Jika ternyata tidak, vaksin MMR tidak dianjurkan selama kehamilan. Namun, ada beberapa hal yang dapat bumil lakukan untuk mencegah infeksi rubella:

  1. Tidak berdekatan dengan orang yang memiliki infeksi ini.
  2. Beri tahu profesional medis segera jika bumil telah melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi rubella.

Semakin muda usia kehamilan maka semakin tinggi pula kemungkinan paparan risiko penularan kepada anak. Jika bumil terinfeksi rubella dalam 12 minggu pertama kehamilan, bayi memiliki peluang 8 hingga 9 dalam 10 (85 persen) terinfeksi.

Jika bumil mendapatkan rubella pada usia kehamilan 13 hingga 16 minggu, bayi akan memiliki peluang 1 banding 2 (50 persen) terinfeksi rubella. Sedangkan jika bumil terinfeksi rubella pada akhir trimester kedua, bayi kemungkinan memiliki peluang 1 banding 4 (25 persen) terinfeksi. 

Sangat penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara intens untuk mengetahui perkembangan kesehatan bayi jika bumil ternyata terinfeksi rubella. Dokter dengan hati-hati akan memonitor perkembangan bayi sampai dengan kelahiran untuk mengetahui masalah apapun sejak dini. 

Sumber : halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurn