“Skoliosis merupakan kelainan yang membuat tulang belakang melengkung secara abnormal. Sayangnya, penyebab skoliosis seringkali tidak diketahui.”
Tulang belakang memang normalnya melengkung. Namun, jika tidak melengkung sebagaimana mestinya, bisa jadi ada yang salah. Seperti kondisi medis yang bernama skoliosis, yang membuat tulang belakang membentuk huruf S atau C.
Kondisi ini paling sering didiagnosis selama 7 tahun pertama kehidupan seorang anak. Penyebabnya bisa jadi karena cacat lahir, kelainan neurologis, dan kondisi genetik. Namun, ada juga skoliosis yang sifatnya idiopatik atau tidak diketahui penyebabnya.
Gejala skoliosis dapat terlihat dari perubahan bagian tubuh, seperti dada, bahu, atau pinggul. Biasanya, salah satu sisi pinggul akan terlihat lebih menonjol, diikuti dengan tubuh yang terlihat condong ke satu sisi, baik kanan maupun kiri.
Selain itu, tinggi bahu pengidap kelainan tulang inu bisa tampak tidak sama. Dengan tulang belikat yang lebih menonjol salah satunya, dan panjang kaki yang menjadi tidak seimbang.
Selain gejala yang terlihat, skoliosis juga dapat menyebabkan gejala berupa:
Meskipun begitu, tidak semua pengidap kondisi ini mengalami nyeri pada bagian punggung. Umumnya, gejala ini lebih sering terjadi pada orang dewasa, dengan pusat nyeri pada bagian titik lengkung yang bertambah parah apabila melengkungnya tulang juga semakin buruk.
Rasa sakit yang dialami setiap pengidap juga bisa berbeda, tergantung seberapa buruk lengkungan tulang yang terjadi. Rasa sakit dapat sedikit berkurang jika pengidap merebahkan diri dengan posisi punggung lurus atau bertumpu pada salah satu sisi tubuh.
Selain itu, penyakit ini juga bisa memengaruhi sistem saraf apabila terjadi penekanan pada ujung saraf oleh satu atau beberapa tulang belakang yang melengkung. Kondisi ini bisa berujung pada kaki kebas, inkontinensia, bahkan disfungsi ereksi pada pria.
Beberapa jenis skoliosis memiliki penyebab yang jelas. Kondisi ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu skoliosis struktural dan nonstruktural. Pada skoliosis nonstruktural, tulang belakang bekerja normal tetapi terlihat melengkung.
Hal ini terjadi karena beberapa alasan, seperti:
Sementara pada skoliosis struktural, lengkungan tulang belakang kaku dan tidak dapat dibalik. Penyebabnya antara lain:
Pada banyak kasus, skoliosis juga bisa terjadi tanpa diketahui penyebab pastinya. Ini disebut skoliosis idiopatik. Meski tidak jelas penyebabnya, riwayat keluarga dan faktor genetik diduga berperan dalam kondisi ini.
Kelainan tulang ini paling sering muncul selama percepatan pertumbuhan, atau pada masa kanak-kanak. Jika didiagnosis selama masa remaja, kondisi ini dapat berlanjut hingga dewasa.
Semakin banyak tulang belakang yang melengkung secara abnormal, semakin besar kemungkinannya menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu. Jika kamu pernah mengidap kondisi ini, mintalah dokter untuk memeriksakan punggung kamu secara teratur.
Penting untuk dipahami bahwa anak laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki risiko mengidap skoliosis. Namun, kondisi ini lebih sering terjadi pada anak perempuan, dibanding anak laki-laki.
Nah, itulah informasi mengenai skoliosis, yang dapat membuat tulang belakang melengkung secara abnormal. Pengobatan untuk kondisi ini bisa berbeda-beda pada setiap pengidap. Mulai dari pemasangan penyangga tulang belakang, hingga operasi.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurn