“Ibu menyusui yang berpuasa tidak dapat menyebabkan anaknya diare. Terpenting jaga asupan makan, mengelola stres dan tetap memperhatikan pemberian ASI untuk anak supaya tetap terpenuhi kebutuhan cairannya.”
Banyak informasi berseliweran bahwa Ibu menyusui ketika berpuasa bisa menyebabkan diare pada anaknya. Apakah hal tersebut benar? Adakah hubungan puasa dengan penurunan kualitas ASI yang menyebabkan diare?
Nyatanya, itu hanya mitos. Puasa sama sekali tidak menyebabkan perubahan kualitas Air Susu Ibu (ASI). Hanya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat Ibu menyusui ketika berpuasa, yaitu asupan makanan yang bergizi dan faktor psikologis. Ini karena ASI mungkin tidak keluar jika kondisi mental Ibu tidak stabil. Misalnya saat Ibu khawatir, marah atau takut.
Faktor-faktor yang Memicu Terjadinya Diare pada Anak
Beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya diare pada anak, antara lain:
- Infeksi virus atau bakteri
- Alergi makanan
- Pemberian obat-obatan tertentu, seperti antibiotik
- Perubahan pola makan
- Dehidrasi
- Faktor lingkungan, seperti sanitasi yang buruk atau polusi
- Intoleransi laktosa
- Kelebihan gula dalam makanan atau minuman
Pengaruh Puasa Terhadap Produksi ASI
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli gizi di Mesir menunjukkan bahwa puasa tidak memengaruhi kualitas dan kuantitas ASI yang dihasilkan oleh Ibu menyusui. Dalam penelitian tersebut, para Ibu menyusui puasa selama Ramadan melaporkan tidak ada perubahan yang signifikan dalam produksi ASI mereka. Sebuah studi lain di Maroko juga menemukan hasil yang sama.
Meskipun demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh ibu menyusui yang berpuasa. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah asupan cairan. Ibu menyusui yang berpuasa perlu mengonsumsi banyak air untuk memastikan bahwa mereka tetap terhidrasi dan memproduksi cukup ASI untuk bayi mereka.
Faktor yang Mempengaruhi Diare Anak Ketika Menyusui
Ibu menyusui selama puasa dapat menjadi tantangan tersendiri. Selain menghadapi risiko penurunan produksi ASI dan dehidrasi, ada juga faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi risiko anak mengalami diare selama ibu menyusui berpuasa. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi diare pada anak ketika menyusui, yakni:
1. Penurunan produksi ASI
Kurangnya asupan makanan dan minuman selama berpuasa dapat mengurangi produksi ASI pada Ibu menyusui. Hal ini dapat mengakibatkan bayi tidak mendapatkan cukup ASI dengan baik untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Selain itu, bayi yang tidak mendapatkan cukup ASI juga dapat mengalami masalah pencernaan, termasuk diare.
2. Perubahan pola makan dan tidur
Selama berpuasa, pola makan dan tidur Ibu menyusui seringkali berubah. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas dan jumlah ASI, serta mengganggu pola makan dan tidur bayi. Bayi yang tidak mendapatkan pola makan dan tidur yang teratur dapat mengalami masalah pencernaan, termasuk diare.
3. Kontaminasi makanan dan minuman
Selama berpuasa, banyak orang yang memasak makanan dan minuman yang berbeda dari biasanya. Hal ini dapat meningkatkan risiko kontaminasi makanan dan minuman dengan bakteri dan virus yang dapat menyebabkan diare pada bayi. Oleh karena itu, sangat penting bagi Ibu menyusui untuk memastikan bahwa asupan makanan dan minuman selama berpuasa aman untuk bayi.
4. Stres dan kelelahan
Puasa dapat menyebabkan stres dan kelelahan pada Ibu menyusui, yang dapat mempengaruhi produksi ASI dan kesehatan bayi. Selain itu, stres dan kelelahan juga dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh bayi, sehingga meningkatkan risiko terkena diare dan masalah kesehatan lainnya.
5. Penggunaan obat-obatan
Selama berpuasa, Ibu menyusui harus berhati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan. Beberapa obat dapat mempengaruhi produksi ASI dan kesehatan bayi, termasuk meningkatkan risiko diare. Oleh karena itu, sebelum mengonsumsi obat, sebaiknya Ibu menyusui berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi terlebih dahulu.
6. Kurangnya cairan tubuh
Selama berpuasa, kurangnya asupan cairan dapat menyebabkan dehidrasi pada Ibu menyusui dan bayi. Dehidrasi dapat menyebabkan bayi mengalami masalah pencernaan, termasuk diare. Oleh karena itu, sangat penting bagi Ibu menyusui untuk memastikan bahwa dirinya dan bayi mendapatkan asupan cairan yang cukup selama berpuasa.
Menyiasati Asupan Nutrisi Selama Berpuasa
Kebiasaan dan waktu makan adalah hal yang pasti berubah ketika berpuasa. Walaupun begitu, Ibu menyusui harus tetap dapat menjaga kualitas produksi ASI. Caranya adalah dengan makan lebih sehat, terutama saat sahur dan saat berbuka puasa.
Konsumsi jenis makanan yang bagus adalah buah-buahan, sayuran dan makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak dengan seimbang. Selain itu, tingkatkan asupan air untuk menghindari dehidrasi saat puasa. Ibu dapat melengkapi dengan mengkonsumsi ekstra vitamin atau multivitamin untuk membantu menjaga kesehatan dan puasa selalu lancar jika memerlukannya. Dengan begitu, produksi ASI tetap lancar.
Hal terpenting yang dapat Ibu lakukan untuk mengatasi diare pada bayi adalah senantiasa untuk terus menyusui. Ibu dapat menyusui secara langsung atau dengan menggunakan botol khusus menyusui untuk terus mengoptimalkan kebutuhan cairan tambahan.
Ibu tidak boleh berhenti menyusui untuk mencoba mengistirahatkan perut anak, karena masa kanak-kanak sangat cepat mengalami dehidrasi terutama jika tidak menyusui. Bayi akan kehilangan cairan, terlebih jika sedang diare.
Sumber: halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.