Informasi Kesehatan

Kaki Bengkak Usai Melahirkan, Normal atau Penyakit?

6137131622713.jpg

Kapan Bayi Boleh Diberikan Kacang?

Sebagian ibu mungkin ragu memberikan kacang kepada bayi…

Ini 5 Rekomendasi Nasal Spray Bayi yang Aman untuk Hidung Tersumbat

“Nasal spray atau yang lebih dikenal dengan semprotan…

Bunda, Ini 5 Bahan Alami Penumbuh Rambut Bayi

Rambut Si Kecil terlihat tipis atau tidak kunjung…

"Beberapa ibu mengalami kaki bengkak setelah melahirkan. Kondisi ini kerap disangka sebagai pertanda penyakit padahal tidak selalu demikian."

Sudah menjadi hal umum jika ibu mengalami kaki bengkak saat hamil. Namun, bagaimana jika kaki bengkak setelah melahirkan? Apakah itu merupakan hal yang normal, atau menandakan suatu penyakit berbahaya?

Umumnya, kaki bengkak atau edema akan mereda segera setelah melahirkan. Perlu kamu ketahui bahwa pembengkakan setelah melahirkan ini tidak hanya bisa terjadi pada kaki, tetapi juga tangan, wajah, tungkai, dan pergelangan kaki. 

Penyebab Kaki Bengkak setelah Melahirkan

Berbagai penyebab dari kaki bengkak setelah melahirkan adalah:

1. Penumpukan cairan di dalam tubuh

Saat hamil, tubuh memproduksi lebih banyak hormon estrogen dan progesteron. Peningkatan produksi kedua hormon tersebut dapat menyebabkan retensi atau penumpukan cairan di dalam tubuh, termasuk pada kaki. 

2. Efek dari pembesaran rahim

Rahim yang kian membesar selama hamil dapat membuat pembuluh vena di kaki tertekan, sehingga aliran darah balik dari tubuh bagian bawah menjadi terhambat. Itulah sebabnya terjadi penumpukan cairan di kaki yang menyebabkan pembengkakan, saat hamil. 

Umumnya setelah melahirkan, rahim akan mendorong darah ke bagian bawah tubuh. Namun, proses ini membutuhkan waktu selama beberapa hari, sehingga kaki ibu mungkin masih terlihat bengkak setelah melahirkan.

3. Proses mengenjan selama persalinan

Proses mengejan saat persalinan normal dapat menjadi salah satu penyebab kaki ibu bengkak setelah melahirkan. Sebab saat mengejan, terjadi peningkatan tekanan ke berbagai area di tubuh, sehingga memicu penumpukan cairan pada kaki, lengan, dan wajah.

4. Ligamen tubuh yang menjadi lebih longgar

Selama kehamilan, ligamen atau jaringan ikat pada seluruh tubuh umumnya akan menjadi lebih longgar, sehingga menyebabkan kaki jadi membesar. Itulah sebabnya setelah melahirkan, kaki dapat mengalami pembengkakan. Meski umumnya hanya bersifat sementara, kondisi ini dapat menjadi permanen pada beberapa orang.

Bisakah Kaki Kembali Normal?

Kaki bengkak setelah melahirkan adalah kondisi yang lazim. Hormon kehamilan menyebabkan tubuh menahan cairan. Alhasil, cairan berlebih tersebut membuat volume darah kamu meningkat hampir 50 persen. 

Pembengkakan ini pun lebih terlihat jelas pada bagian wajah, tangan, atau kaki. Gaya gravitasi dapat mendorong cairan ke bawah, lebih tepatnya ke pergelangan kaki sehingga area ini terlihat lebih membengkak. Pembengkakan akan terlihat semakin jelas saat ibu terlalu banyak berdiri.

Lantas, bisakah kaki kembali normal? Jawabannya adalah bisa. Butuh waktu bagi hormon untuk turun ke tingkat normal seperti sebelum kehamilan. Setelah melahirkan, tubuh secara bertahap menghilangkan cairan yang menumpuk melalui urin dan keringat. Pada umumnya, butuh waktu hingga dua minggu untuk tubuh mengeluarkan semua cairan tersebut.

Cara Mengurangi Kaki Bengkak setelah Melahirkan

Ada sejumlah tips yang bisa ibu lakukan untuk mengatasi kaki bengkak setelah melahirkan. Beberapa di antaranya, yaitu:

  • Menyangga kaki dengan bantal ketika berbaring, agar posisi kaki berada lebih tinggi dari jantung. 
  • Pastikan untuk istirahat yang cukup dan tidak terlalu lama berdiri atau duduk dengan menyilangkan kaki. Hal ini dapat menghambat peredaran darah. 
  • Konsumsi makanan kaya protein rendah lemak, seperti daging, telur, dan kacang. Perbanyak pula asupan sayur dan buah-buahan. 
  • Kurangi konsumsi garam, gula, dan lemak.
  • Perbanyak konsumsi air mineral untuk membantu ginjal mengeluarkan kelebihan cairan.
  • Konsumsi beberapa jenis makanan yang dapat membantu kerja ginjal, yaitu makanan yang kaya akan vitamin C dan E, seperti jeruk, brokoli, kubis, tomat, dan kacang almond.
  • Batasi konsumsi makanan kemasan yang biasanya mengandung tinggi garam dan zat tambahan.
  • Gunakan kamar mandi sesering mungkin. Buang air kecil bisa menghilangkan cairan ekstra dalam tubuh.
  • Kenakan pakaian yang longgar dan berbahan lembut. Pakaian ketat bisa memutus sirkulasi ke berbagai bagian tubuh. Hal ini bisa menghambat proses pengeluaran cairan.
  • Mengenakan pakaian longgar dapat membantu mencegah masalah ini.
  • Terus bergerak untuk meningkatkan sirkulasi darah. Ibu dapat berjalan-jalan atau mencoba olahraga ringan lainnya. Namun, pastikan sudah berkonsultasi dengan dokters untuk memastikan keamanannya.
  • Kenakan sepasang stoking kompresi. Produk ini memberi tekanan pada kaki sehingga mencegah cairan menggenang di kaki maupun pergelangan kaki.
  • Hindari merokok karena bisa semakin memperparah pembengkakan. 

Beberapa wanita mungkin merasa ragu untuk memijat pembengkakan. Namun, pijatan ringan sebenarnya aman dan bisa memberikan efek relaksasi.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Normalnya, kaki bengkak setelah melahirkan hilang dengan sendirinya dalam waktu sekitar satu minggu. Kondisi ini memang bisa bertahan lebih lama pada kasus preeklampsia, tetapi hal ini masih normal.

Kaki bengkak setelah melahirkan pun jarang berkembang menjadi serius. Meski begitu, kamu tetap perlu waspada apabila mengalami kondisi berikut:

  • Mengalami sakit kepala yang parah, pusing, penglihatan kabur atau bengkak pada wajah dan tangan. Hal ini bisa menjadi tanda preeklampsia.
  • Terjadi pembengkakan, nyeri hebat, atau panas hanya pada satu kaki. Kondisi ini menandakan terjadinya penggumpalan darah.
  • Mengalami pembengkakan parah disertai nyeri dada atau kesulitan bernapas. Hal ini bisa menjadi pertanda pembekuan darah di paru-paru atau kondisi jantung.

Jangan ragu untuk berbicara dengan dokter jika mengalami masalah ini. Dengan begitu, ibu bisa mendapatkan saran penanganan yang tepat.

 

Sumber : halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna