Informasi Kesehatan

Badan Terlalu Kurus? Ketahui 11 Penyebab dan Cara Mengatasinya

ideal.jpg

Diet Ekstrem Bisa Berakibat pada Bulimia, Ini Alasannya

Diet mungkin bukan penyebab gangguan makan, tapi sering…

Fakta Tentang Manfaat Jeruk Nipis untuk Diet

Sebagian orang percaya bahwa konsumsi jeruk nipis dapat…

10 Buah yang Bagus untuk Diet

Buah yang bagus untuk diet umumnya rendah kalori…

Badan Terlalu Kurus? Ketahui 11 Penyebab dan Cara Mengatasinya

“Faktor genetik jadi salah satu penyebab kurus. Lebih dari itu, gangguan ini juga bisa dipicu oleh masalah kesehatan, seperti penyakit kronis, depresi, dan diabetes.”

Menyoal bentuk, memiliki tubuh yang kurus memang menjadi impian banyak wanita. Penyebab kurus bisa terjadi secara alami lewat genetik. Atau, bisa terjadi karena gangguan kesehatan, seperti ketidakseimbangan hormon tubuh.

Namun, di luar itu, terlalu kurus juga tak sedap dipandang, dan berisiko menimbulkan banyak masalah kesehatan. Beberapa gangguan yang mengintai, seperti malanutrisi, rentan sakit, osteoporosis, hingga sulit memiliki keturunan.

Apa yang Menyebabkan Badan Kurus?

Secara umum, penyebab kurus pada seseorang adalah kurangnya asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Namun, ada lagi pemicu lain yang berdampak pada bentuk badan terlalu kurus, misalnya:

1. Masalah psikologis

Penelitian Mental health impairment in underweight women: do body dissatisfaction and eating-disordered behavior play a role? dalam BMC Public Health menemukan, ada kaitannya antara gangguan kesehatan mental dan bentuk badan kurus pada wanita kurus.

Hasil penelitiannya menyebutkan, wanita dengan berat badan kurang memiliki gangguan kesehatan mental yang jauh lebih tinggi, ketimbang wanita dengan berat badan normal.

Selain itu, wanita kurus memiliki tingkat ketidakpuasan tubuh dan perilaku gangguan makan yang jauh lebih rendah ketimbang wanita dengan berat badan normal.

2. Makan tidak teratur

Makan tidak teratur membuat tubuh tidak bisa mendapatkan nutrisi yang diperlukan. Masalah ini bisa berdampak pada malnutrisi. Gangguan ini ditandai dengan kekurangan zat gizi, seperti karbohidrat, lemak, vitamin, dan protein.

3. Menu makanan tidak sehat

Penyebab kurus selanjutnya adalah menu makanan yang tidak sehat. Jika kamu masih tetap kurus meski sudah makan banyak, ini bisa terjadi karenamenu makanan tidak sehat. Jenis makanan ini tidak dapat memenuhi gizi dan kalori dalam tubuh.

Penyebab lainnya, yakni ketidakseimbangan antara makanan yang kamu konsumsi dengan jumlah energi yang dikeluarkan. Semakin banyak aktivitas, maka semakin tinggi jumlah kalori yang diperlukan oleh tubuh.

4. Faktor keturunan (genetik)

Penyebab kurus lainnya adalah faktor keturunan atau genetik. Anak yang lahir dari orang tua berperawakan kurus lebih sulit gemuk dan cenderung memiliki berat badan konsisten. 

Dalam sebuah penelitian pada 24 Januari di jurnal PLOS Genetics yang berjudul Genetic architecture of human thinness compared to severe obesity, peneliti universitas di Inggris membandingkan DNA dari 1.622 sukarelawan bertubuh kurus, 1.985 orang yang sangat gemuk, dan kelompok kontrol dengan berat badan normal sebanyak 10.433. 

Peneliti menemukan bahwa orang kurus memiliki faktor genetik dalam tubuh mereka. Penelitian dilakukan menggunakan data genotipe seluruh genom. Hasilnya menunjukkan bahwa sifat kurus mirip dengan obesitas parah. Artinya, sifat yang dapat diwariskan dari kedua orang tua.

5. Metabolisme tubuh terlalu cepat

Semakin tinggi laju metabolisme tubuh, maka kalori yang terbakar semakin banyak. Karena ini, badan menjadi lebih mudah kurus. Orang dengan kondisi ini tidak akan mengalami peningkatan berat badan, meski sudah mengonsumsi makanan berkalori tinggi.

6. Gangguan kesehatan atau penyakit kronis

Mengidap gangguan kesehatan menjadi penyebab kurus selanjutnya. Kondisi ini membuat tubuh tidak mampu menyerap nutrisi dengan baik. Contoh penyakitnya meliputi kanker, gangguan tiroid, dan penyakit Crohn. Masalah tersebut menurunkan nafsu makan, sehingga lambat-laun tubuh menjadi semakin kurus.

7. Ketidakseimbangan hormon

Tak hanya membuat gemuk, ketidakseimbangan hormon juga membuat tubuh kehilangan berat badan idealnya. Salah satu contohnya stres. Fluktuasi kortisol (hormon stres) dalam tubuh bisa memicu penurunan nafsu makan yang berdampak pada penurunan bobot tubuh.

8. Kelenjar tiroid terlalu aktif

Penurunan berat badan adalah gejala umum hipertiroidisme atau tiroid yang terlalu aktif. Kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak di leher ini bertugas membantu mengatur metabolisme dan pertumbuhan. Sebagai bahan bakarnya, kelenjar memompa terlalu banyak hormon dan mengakibatkan banyak perubahan tubuh, salah satunya kurus.

9. Sedang berjuang melawan depresi

Tidak enak badan secara emosional, stres, atau depresi membuat berat badan berfluktuasi sampai batas tertentu. Kehilangan nafsu makan adalah efek samping umum dari depresi klinis dan menyebabkan penurunan berat badan.

Dalam banyak kasus, pengidap bahkan tidak menyadari bahwa berat badannya turun karena mereka terperosok dalam pemikirannya sendiri. Selain penurunan berat badan, pengidap juga cepat marah dan mengalami masalah tidur.

10. Mengidap diabetes

Penyebab kurus selanjutnya adalah penyakit diabetes. Masalah ini membuat pengidapnya merasa sangat haus dan mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil.

Diabetes juga menyebabkan tubuh menyedot nutrisi dari dalam otot. Hal ini juga yang menjadi pemicu penurunan berat badan secara tiba-tiba.

11. Terkena parasit

Adanya infeksi parasit atau cacing dapat menghabiskan semua cadangan kalori dalam tubuh. Meski pengidap mengonsumsi makanan seperti biasa, tetapi berat badannya semakin menurun secara tak terduga.

Risiko Masalah Kesehatan Akibat Badan Terlalu Kurus

Memiliki tubuh yang kurus bisa menjadi pertanda adanya gangguan kesehatan. Beberapa masalah yang umum, antara lain:

1. Kekurangan nutrisi atau malanutrisi

Malanutrisi terjadi akibat kebutuhan gizi tidak tercukupi dengan baik. Kondisi ini menyebabkan gangguan fungsi tubuh dan kerusakan jaringan serta organ tubuh. Jika dialami oleh ibu hamil, ini berpotensi memicu bayi lahir dengan berat badan rendah.

Dari studi Differential dietary habits among 570 young underweight Japanese women with and without a desire for thinness: a comparison with normal weight counterparts, dalam jurnal Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition, peneliti membandingkan kebiasaan diet wanita kurus dengan keinginan untuk kurus dan wanita kurus tanpa keinginan kurus. 

Mereka menemukan bahwa wanita kurus yang ingin kurus memiliki kebiasaan makan yang kurang sehat ketimbang wanita kurus yang tidak memiliki keinginan untuk kurus. Ini berdampak pada kekurangan gizi akibat berat badan rendah oleh pola makan yang tidak seimbang.

Kondisi itu menyebabkan penyakit mendasar yang memengaruhi penyerapan nutrisi dari makanan. Kondisi tersebut bisa memicu malanutrisi yang juga menyebabkan anemia atau kekurangan vitamin esensial.

2. Tubuh mudah terkena sakit

Memiliki tubuh terlalu kurus membuat seseorang lebih mudah sakit. Penyebabnya, yakni tidak terpenuhinya nutrisi pada sel-sel sistem kekebalan tubuh. Akhirnya, imun tidak mampu melakukan kerjanya dengan optimal. Dampaknya, tubuh jadi rentan terkena serangan flu dan pilek.

3. Berpotensi menyebabkan osteoporosis

Osteoporosis adalah pengeroposan tulang akibat kurangnya asupan nutrisi, seperti kalsium dan vitamin D. Ciri-cirinya adalah penurunan massa dan kualitas jaringan tulang.

4. Mengganggu siklus menstruasi

Kondisi ini bisa terjadi karena kurangnya asupan lemak dan fluktuasi produksi hormon estrogen serta progesteron yang berperan dalam siklus menstruasi. Kondisi tersebut mengganggu proses pelepasan sel telur dari ovarium, sehingga siklus menstruasi jadi terganggu.

5. Menghambat kehamilan

Terganggunya siklus menstruasi bisa menghambat kehamilan. Hal ini karena wanita dengan menstruasi tidak teratur memiliki masa ovulasi yang tidak pasti. Karena itu, peluang kehamilan jadi lebih rendah.

Risiko Masalah Kesehatan Akibat Badan Terlalu Kurus

Memiliki tubuh yang kurus bisa menjadi pertanda adanya gangguan kesehatan. Beberapa masalah yang umum, antara lain:

1. Kekurangan nutrisi atau malanutrisi

Malanutrisi terjadi akibat kebutuhan gizi tidak tercukupi dengan baik. Kondisi ini menyebabkan gangguan fungsi tubuh dan kerusakan jaringan serta organ tubuh. Jika dialami oleh ibu hamil, ini berpotensi memicu bayi lahir dengan berat badan rendah.

Dari studi Differential dietary habits among 570 young underweight Japanese women with and without a desire for thinness: a comparison with normal weight counterparts, dalam jurnal Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition, peneliti membandingkan kebiasaan diet wanita kurus dengan keinginan untuk kurus dan wanita kurus tanpa keinginan kurus. 

Mereka menemukan bahwa wanita kurus yang ingin kurus memiliki kebiasaan makan yang kurang sehat ketimbang wanita kurus yang tidak memiliki keinginan untuk kurus. Ini berdampak pada kekurangan gizi akibat berat badan rendah oleh pola makan yang tidak seimbang.

Kondisi itu menyebabkan penyakit mendasar yang memengaruhi penyerapan nutrisi dari makanan. Kondisi tersebut bisa memicu malanutrisi yang juga menyebabkan anemia atau kekurangan vitamin esensial.

2. Tubuh mudah terkena sakit

Memiliki tubuh terlalu kurus membuat seseorang lebih mudah sakit. Penyebabnya, yakni tidak terpenuhinya nutrisi pada sel-sel sistem kekebalan tubuh. Akhirnya, imun tidak mampu melakukan kerjanya dengan optimal. Dampaknya, tubuh jadi rentan terkena serangan flu dan pilek.

3. Berpotensi menyebabkan osteoporosis

Osteoporosis adalah pengeroposan tulang akibat kurangnya asupan nutrisi, seperti kalsium dan vitamin D. Ciri-cirinya adalah penurunan massa dan kualitas jaringan tulang.

4. Mengganggu siklus menstruasi

Kondisi ini bisa terjadi karena kurangnya asupan lemak dan fluktuasi produksi hormon estrogen serta progesteron yang berperan dalam siklus menstruasi. Kondisi tersebut mengganggu proses pelepasan sel telur dari ovarium, sehingga siklus menstruasi jadi terganggu.

5. Menghambat kehamilan

Terganggunya siklus menstruasi bisa menghambat kehamilan. Hal ini karena wanita dengan menstruasi tidak teratur memiliki masa ovulasi yang tidak pasti. Karena itu, peluang kehamilan jadi lebih rendah.

 

 

 

 

 

Sumber : halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna