Informasi Kesehatan

Sebelum Menjalani Operasi Katarak, Ini yang Perlu Diketahui

operasi-katarak-ini-yang-harus-anda-ketahui.jpg

6 Mitos Dan Fakta Seputar DBD

“Semua jenis nyamuk bisa menyebabkan DBD adalah mitos…

Tak Hanya Mencerahkan Kulit, Ini 5 Manfaat Bengkoang untuk Tubuh

“Bengkoang mengandung vitamin, protein, karbohidrat, kalium, magnesium dan…

Mengenal Pedoman Gizi Seimbang dan Manfaat untuk Kesehatan

“Gizi seimbang adalah asupan makanan yang jumlah zat…

“Operasi katarak merupakan satu-satunya cara untuk menghilangkan katarak. Prosedur ini dilakukan dengan mengangkat lensa yang keruh dan menggantinya dengan lensa yang baru.”

Operasi katarak adalah tindakan medis yang efektif untuk mengatasi katarak. Prosedur tersebut bisa lakukan dengan mengangkat lensa mata, dan dalam kebanyakan kasus, menggantinya dengan lensa buatan.

Katarak adalah penyakit yang membuat lensa mata pengidapnya menjadi keruh hingga akhirnya mengganggu penglihatan. Kondisi ini juga membuat pengidapnya sulit membedakan warna dan melihat benda terang karena penglihatan ganda.

Nah, dengan melakukan operasi katarak, lensa mata bisa menjadi jernih kembali.

Jenis atau Teknik Operasi Katarak 

Menurut American Optometric Association, ada dua jenis operasi katarak, yaitu:

1.  Phacoemulsifikasi

Phacoemulsifikasi adalah jenis operasi katarak yang paling umum. Prosedur ini melibatkan penggunaan ultrasonik untuk menghancurkan lensa yang keruh dan membuang sisa-sisanya. 

Setelah lensa yang keruh diangkat, lensa buatan yang bernama intraocular lens (IOL) ditempatkan untuk menggantikan fungsi lensa yang hilang.

Phacoemulsifikasi memiliki keunggulan karena sayatan yang lebih kecil, pemulihan yang cepat, dan risiko komplikasi yang rendah.

2. Operasi ekstrakapsular 

Ekstrakapsular adalah jenis operasi katarak dengan membuat sayatan kecil pada kornea dan menggunakan instrumen khusus untuk mengeluarkan lensa yang keruh secara manual. 

Setelah lensa yang keruh diangkat, IOL ditempatkan di tempatnya. Meskipun operasi ini lebih invasif daripada phacoemulsifikasi, namun pada beberapa kasus tertentu, jenis operasi ini ekstraksi manual tetap menjadi pilihan yang baik. 

3.  Intrakapsular

Intrakapsular adalah jenis operasi katarak yang melibatkan pengangkatan lensa yang keruh bersama dengan kapsul lensa yang mengelilinginya. Pada prosedur ini, sayatan yang lebih besar dibuat pada kornea untuk mengakses kapsul lensa. 

Setelah pengangkatan lensa dan kapsul lensa, IOL ditempatkan di tempatnya. Ekstraksi intrakapsular jarang dilakukan saat ini. Sebab, risiko komplikasi yang lebih tinggi dan pemulihan yang lebih lama daripada teknik lainnya.

4. Fakoemulsifikasi

Fakoemulsifikasi adalah jenis operasi katarak terbaru yang menggunakan teknik fakoemulsifikasi dengan energi ultrasonik yang lebih rendah dan pulsa-pulsa singkat.

Teknik ini memungkinkan penghancuran lensa yang keruh yang lebih tepat dan minim trauma pada jaringan mata sekitarnya. 

Prosedur ini memiliki keuntungan pemulihan yang lebih cepat, risiko komplikasi yang lebih rendah, dan hasil penglihatan yang lebih baik. Namun, teknik ini masih dalam tahap pengembangan dan belum tersedia di semua fasilitas medis.

Dalam semua jenis operasi katarak, penting untuk berkonsultasi dengan dokter mata yang berpengalaman.

Tujuannya untuk menentukan metode yang paling sesuai dengan kondisi mata dan kebutuhan pasien. 

Pemilihan jenis operasi tergantung pada beberapa faktor, seperti tingkat keparahan katarak, kesehatan mata yang lain, dan preferensi pasien.

Bagaimana Prosedur Pelaksanaan Operasi Katarak?

Lensa mata yang sehat seharusnya jernih dan bisa membelokkan (membiaskan) sinar cahaya yang masuk ke mata dengan baik, sehingga kamu bisa melihat dengan jelas. Namun, katarak bisa membuat organ tersebut menjadi keruh.

Mengidap penyakit mata tersebut bisa membuat kamu seperti melihat melalui kaca depan mobil yang berkabut atau berdebut. Hal itu mungkin terlihat buram, kabur, atau kurang berwarna. 

Biasanya, katarak paling sering ditemukan pada orang tua. Hal itu karena seiring bertambahnya usia, lensa mata bisa keruh atau berkabut seperti kaca kamar mandi.

Nah, satu-satunya cara untuk menghilangkan katarak adalah dengan operasi. Dokter mata akan merekomendasikan operasi katarak jika hal itu mengganggu penglihatan, sehingga membuat kamu tidak bisa beraktivitas dengan baik.

Selama operasi tersebut, lensa alami kamu yang keruh akan diangkat dan diganti dengan lensa buatan yang bening. Lensa tersebut bernama lensa intraokular (IOL).

Berikut ini prosedurnya:

1. Persiapan operasi katarak

Sebelum operasi berlangsung, kamu mungkin perlu menjalani pemeriksaan USG mata. Hal ini bertujuan untuk memperkirakan bentuk dan ukuran lensa buatan yang akan dipasang di mata saat operasi.

Terdapat tiga jenis lensa yang bisa dipasang pada mata pengidap katarak, yaitu lensa monofokal, lensa torik, dan lensa multifokal. 

Ada beberapa hal yang bisa lakukan sebelum operasi katarak. Salah satunya adalah memberitahu dokter terkait konsumsi obat atau penyakit yang kamu alami, serta berpuasa sehari sebelum menjalani operasi.

Sebaiknya, minta keluarga untuk menemani saat operasi agar mendapat dukungan moril yang bisa berdampak positif pada proses pemulihan pasca operasi.

2. Prosedur operasi katarak

Operasi katarak akan dokter lakukan dengan menghancurkan lensa yang keruh menggunakan alat khusus.

Setelah hancur, lensa tersebut diangkat dari bola mata dan diganti dengan lensa buatan.

Dokter kemudian akan meneteskan obat khusus untuk memperlebar pupil, sehingga memudahkan pelaksanaan operasi.

Setelah pupil melebar, diberikan anestesi lokal pada mata atau obat penenang jika pengidap merasa cemas menjelang operasi.

Selama operasi, pasien akan tetap sadar dan membuka mata hingga semua prosedur selesai dilakukan. Biasanya, operasi katarak berlangsung selama 45-60 menit.

Jika kedua mata terkena katarak, dokter hanya mengoperasi salah satu mata terlebih dahulu. Setelah mata tersebut sembuh, dilakukan prosedur yang sama pada mata satunya.

Ini tergolong prosedur yang aman. Namun, sama seperti tindakan medis lainnya, pengangkatan katarak ini juga bisa menimbulkan efek samping.

Apa saja efek samping operasi katarak? Nah, beberapa risiko yang bisa terjadi, antara lain:

  • Peradangan.
  • Infeksi.
  • Perdarahan.
  • Pembengkakan.
  • Kelopak mata terkulai.
  • Dislokasi lensa buatan.
  • Ablasi retina.
  • Glaukoma.
  • Katarak sekunder.
  • Kehilangan penglihatan.

Namun, jangan khawatir karena efek samping operasi katarak di atas jarang terjadi dan sebagian besar bisa teratasi.

Risiko kamu mengalami komplikasi lebih tinggi bila kamu memiliki penyakit mata lain atau kondisi medis yang serius. 

Kadang-kadang, operasi katarak gagal memperbaiki penglihatan karena kerusakan mata yang mendasari dari kondisi lain, seperti glaukoma atau degenerasi makula.

Jadi, bila memungkinkan, mungkin bermanfaat untuk mengevaluasi dan mengobati masalah mata lainnya terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan untuk menjalani prosedur ini.

3. Setelah operasi katarak

Perban akan dokter pasang pada mata pengidap pasca operasi. Untuk membantu proses pemulihan, dokter memberikan obat tetes mata untuk menghindari risiko infeksi dan peradangan.

Kamu tidak perlu khawatir jika setelah operasi katarak, mata terasa tidak nyaman dan gatal. Jangan menggaruk atau menggosoknya agar tidak memperburuk kondisi mata, lebih baik teteskan obat mata yang dokter resepkan. 

Namun, berapa lama sembuh total setelah operasi? Nah, delapan hari setelah operasi, biasanya kondisi mata sudah membaik. Penglihatan kamu mungkin terasa kabur pada awalnya saat mata sembuh dan menyesuaikan diri.

Namun, lama kelamaan warna tampak lebih cerah karena kamu melihat melalui lensa baru yang bening. Biasanya, kamu perlu menemui dokter mata satu atau dua hari setelah operasi, lalu minggu berikutnya, dan kemudian lagi setelah sekitar satu bulan untuk memantau penyembuhan.

Apa Saja yang Tidak Boleh Dilakukan setelah Operasi Katarak?

Ada hal-hal yang tidak boleh dilakukan setelah operasi katarak. Kegagalan untuk mengikuti instruksi perawatan pasca operasi dari dokter mata, dapat mengakibatkan pemulihan yang berkepanjangan. 

Lantas, apa saja yang tidak boleh kamu lakukan setelah operasi katarak?

1. Jangan memaksakan diri

Sebaiknya hindari aktivitas berat seperti membawa tas belanjaan yang berat, latihan fisik yang intens, dan bahkan pekerjaan rumah tangga. 

2. Jangan mengemudi

Setelah melakukan prosedur, kamu mungkin akan merasa pusing karena obat penenang dan mata masih terpengaruh oleh obat. Kondisi ini membuat kamu tidak bisa mengendarai kendaraan. 

3. Jangan menghentikan obat mata terlalu cepat

Dokter mata akan memberi resep obat obat tetes mata dan juga antibiotik. Antibiotik berguna untuk melindungi mata dari infeksi oportunistik selama penyembuhan.

Semua obat ini harus kamu konsumsi sesuai dengan anjuran dokter, dan jangan menghentikannya tiba-tiba. 

4. Jangan biarkan mata terkena risiko kontaminasi atau cedera

Cobalah untuk menghindari partikel asing masuk ke mata. Hindarilah lingkungan yang berdebu, air laut, dan bak mandi air panas setidaknya selama seminggu.

5. Jangan menunda jika ada sesuatu yang tidak beres

Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami: 

  • Penglihatan memburuk.
  • Meningkatnya kemerahan atau nyeri pada mata.
  • Munculnya lampu berkedip atau bintik mengambang.
  • Sakit kepala atau mual yang tidak biasa.
  • Kemunculan kotoran pada mata.
  • Persepsi tentang tirai hitam atau bayangan yang melintasi sebagian bidang visual.

Bagi kamu yang bertanya-tanya, berapa biaya untuk operasi katarak? Biayanya bisa berbeda-beda tergantung rumah sakit.

Namun, kisaran harganya mulai dari Rp6.500.000 hingga Rp16.000.000 untuk satu mata saja.

Nah, sebaiknya jaga kesehatan mata sebaik mungkin agar kamu terhindar dari penyakit mata tersebut. Seiring bertambahnya usia, Katarak Mengincar, Mulai Jaga Kesehatan Mata.

 

Sumber : halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.