Informasi Kesehatan

Kadar pH Vagina Berpengaruh pada Kesehatan, Ini Penjelasannya

4284-Vaginal_pH_testing.jpg

Kehamilan Pertama, Pilih Persalinan Caesar atau Normal?

“Ibu hamil direkomendasikan untuk melakukan persalinan normal jika…

Mengenal Tugas dan Peran Bidan di Rumah Sakit, Simak Reviewnya

“Bidan merupakan tenaga kesehatan profesional yang berperan dan…

Ibu, Ini 5 Tanda Keguguran saat Hamil yang Perlu Diwaspada

“Ada banyak kondisi yang mungkin terjadi ketika ibu…

"Kadar potential of hydrogen (pH) vagina harus tetap seimbang untuk mencegah perkembangbiakan bakteri semakin banyak. Tingkatan pH vagina yang normal yakni sekitar 3,8 sampai 4,5."

 

 pH (Potential of Hydrogen) adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan atau zat. Skalanya berkisar dari 0 hingga 14. 

Kadar pH terbilang asam apabila kurang dari tujuh. Lebih dari itu, kadar pH bersifat basa. Berdasarkan hal ini, tingkat pH vagina memainkan peran penting dalam kesehatan seorang wanita. Namun, mengapa demikian? 

Alasan pH Vagina Amat Berpengaruh pada Kesehatan

Nah, kadar pH vagina yang normal yaitu cenderung asam, angkanya berkisar antara 3,8 sampai 4,5. Sebelum menstruasi dan setelah menopause, kadarnya bisa berubah menjadi lebih dari 4,5.

Area vagina yang asam bersifat melindungi. Sebab, asam menciptakan penghalang yang mencegah bakteri dan jamur berkembang biak terlalu cepat. Tanpa adanya penghalang tersebut, perkembangbiakan bakteri dan jamur yang terlalu cepat pada akhirnya bisa menyebabkan infeksi. 

Ada beberapa kondisi yang membuat tingkatan pH vagina selalu berubah-ubah secara alami. Misalnya, saat sedang menstruasi atau ovulasi. Tetapi, ketika kadarnya berubah sangat drastis (seperti pH vagina melebihi 4,5), kondisi tersebut bisa memicu sejumlah masalah. Contoh masalah yang bisa terjadi ketika pH vagina melebihi 4,5, yaitu:

  • Memicu vaginosis bakteri, yaitu pertumbuhan bakteri secara berlebihan sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap pada vagina. 
  • Pertumbuhan bakteri berlebihan juga dapat membuat keputihan berwarna keabu-abuan, putih, atau kuning. 
  • Meningkatnya risiko trichomoniasis, yaitu penyakit menular seksual (PMS) akibat parasit Trichomonas vaginalis. 

Pemicu Ketidakseimbangan pH

Ada sederet faktor yang bisa memicu ketidakseimbangan pH, seperti: 

  • Berhubungan seks tanpa menggunakan kondom. Sperma bersifat basa sehingga bisa mendorong pertumbuhan bakteri tertentu.
  • Konsumsi antibiotik yang bisa membunuh bakteri baik pada vagina yang bertugas menjaga lingkungan yang asam.
  • Melakukan douching, yaitu mencuci vagina dengan campuran air dan cuka, soda kue, atau yodium. Bukan hanya meningkatkan tingkat pH vagina, tetapi juga mendorong pertumbuhan bakteri berbahaya.
  • Darah haid sedikit basa sehingga bisa menaikkan pH di vagina. Baca lebih lanjut mengenai haid pada artikel: Ini 6 Cara Menghilangkan Nyeri Haid Tanpa Obat.  

Tips Menjaga Kadar pH Vagina

Berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk menjaga keseimbangan pH vagina:

  • Periksakan kondisi kesehatan reproduksi ke dokter OBGYN secara rutin. 
  • Gunakan kondom setiap kali berhubungan seks. 
  • Pastikan untuk rutin mengonsumsi makanan mengandung probiotik. Tujuannya untuk menjaga keseimbangan bakteri baik pada vagina. 
  • Jangan lakukan douche. Bersihkan vagian bagian luar dengan air biasa saja. Pastikan kamu mengusapnya dari bagian depan ke belakang. 

Mau tahu cara merawat kesehatan vagina dengan tepat? Baca artikel ini: “Jangan Disepelekan, Ketahui 6 Cara Merawat Vagina yang Tepat“.

Selain merawat kesehatan reproduksi, kamu juga butuh vitamin dan suplemen untuk menjaga daya tahan tubuh.