Ciri-ciri mata belekan mau sembuh ada beragam, tergantung pada keparahan dan penyebabnya. Mata belekan sebenernya normal terjadi, terutama saat bangun tidur. Namun, belekan yang berlebihan bisa menjadi gejala dari suatu kondisi medis, seperti infeksi mata, sindrom mata kering, dan alergi.

Mata belekan umumnya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya. Kondisi ini juga dapat disertai sejumlah gejala lainnya, seperti mata merah, iritasi, dan mata berair.

Saat akan sembuh, biasanya belek atau kotoran mata akan berkurang seiring dengan proses penyembuhan. Selain itu, menghilangnya gejala penyerta juga dapat menjadi ciri-ciri mata belekan mau sembuh.

Ciri-Ciri Mata Belekan Mau Sembuh

Ciri-ciri mata belekan mau sembuh bisa bervariasi pada tiap orang. Anda perlu mengenalinya agar dapat memastikan proses penyembuhan mata belekan berjalan dengan baik.

Berikut ini adalah ciri-ciri mata belekan mau sembuh yang bisa Anda kenali:

1. Belek berkurang

Ciri-ciri mata belekan mau sembuh yang paling umum adalah berkurangnya jumlah belek atau kotoran pada mata. Ciri-ciri ini berlaku secara umum untuk seluruh penyebab mata belekan, baik yang disebabkan oleh infeksi, alergi, maupun sindrom mata kering.

2. Mudah membuka mata saat bangun tidur

Karena kotoran pada mata berkurang, membuka mata saat bangun tidur pun menjadi lebih mudah. Kesulitan membuka mata akibat belekan terjadi karena produksi kotoran pada mata yang terlalu banyak. Hal ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau alergi.

3. Rasa perih berkurang

Selain mudah membuka mata saat bangun tidur, berkurangnya rasa perih pada mata akibat infeksi bakteri juga dapat menjadi ciri-ciri mata belekan mau sembuh. Rasa perih saat mata belekan bisa terjadi karena adanya peradangan pada selaput yang melapisi bola mata (konjungtivitis). Saat infeksi mulai mereda, rasa perih yang dirasakan pun akan mulai berkurang.

4. Kemerahan pada mata berkurang

Ciri-ciri mata belekan mau sembuh juga dapat dilihat dari berkurangnya kemerahan di area mata. Kondisi mata belekan yang disertai kemerahan dapat terjadi akibat beberapa kondisi, seperti alergi dan infeksi. Saat mata belekan sudah mulai sembuh, kemerahan akan berkurang dan warna mata akan berangsur kembali normal.

5. Mata terasa lebih bersih

Saat mata belekan, Anda mungkin merasakan ketidaknyamanan akibat area mata yang dipenuhi cairan bercampur lendir. Kotoran pada mata ini terdiri dari zat alami yang dihasilkan oleh mata yang bercampur dengan debu atau kotoran lainnya dari luar. Jika mata Anda sudah terasa bersih, ini bisa jadi ciri-ciri mata belekan mau sembuh.

6. Rasa gatal berkurang

Mata belekan yang disebabkan oleh alergi terhadap debu, serbuk sari, dan jamur, biasanya akan terasa gatal. Jika rasa gatal sudah mulai berkurang, hal ini dapat menjadi ciri-ciri mata belekan mau sembuh.

Meskipun mata belekan adalah hal yang wajar dan tidak berbahaya, kondisi ini bisa menjadi gejala dari sejumlah kondisi medis tertentu. Dengan begitu, mengetahui ciri-ciri mata belekan mau sembuh menjadi penting untuk memastikan proses pemulihan berjalan dengan baik sehingga kesehatan mata pun bisa terjaga.

Jika Anda sudah merasakan ciri-ciri mata belekan mau sembuh, Anda dapat melakukan sejumlah pencegahan agar kondisi ini tidak terulang kembali, yaitu dengan cara berikut:

• Mencuci tangan setiap kali hendak menyentuh area mata
• Tidak memakai softlens lebih lama dari yang disarankan
• Tidak berbagi barang pribadi, make up, handuk, kacamata, dan selimut.

Jika ciri-ciri mata belekan mau sembuh tidak kunjung Anda rasakan, bahkan belekan terasa makin parah, sebaiknya periksakan ke dokter. Dengan begitu, dokter bisa memastikan penyebab dan keparahan, serta penanganan yang sesuai dengan kondisi mata belekan yang Anda alami

Sumber :  alodokter  . com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.