Informasi Kesehatan

6 Manfaat Puasa bagi Ibu Menyusui yang Jarang Diketahui

3504-1314093-767x767-Inspirasi-Pakaian-Hijab-yang-Pas-untuk-Ibu-Menyusui.jpg

Ini Kesalahan yang Sering Dilakukan Orang Tua Baru

Menjadi orang tua memang bukanlah hal yang mudah,…

Hati Sapi untuk MPASI, Ketahui Nutrisi, Manfaat, dan Resepnya

Hati sapi untuk MPASI menjadi salah satu menu…

Aturan Memberikan Susu Formula untuk Bayi Baru Lahir

Susu formula adalah pilihan susu yang bisa diberikan…

Manfaat puasa bagi ibu menyusui sangatlah banyak. Selain berpahala, puasa saat menyusui juga baik untuk mendukung proses pemulihan tubuh setelah melahirkan. Bahkan, puasa terbukti bisa menurunkan berat badan pascamelahirkan, lho.

Puasa memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesehatan, tidak terkecuali bagi ibu menyusui. Namun, manfaat puasa bagi ibu menyusui hanya bisa diperoleh asalkan Busui dalam kondisi yang sehat, ya. Manfaat ini juga baru bisa diperoleh jika Busui berpuasa dengan cara yang benar.

Beragam Manfaat Puasa bagi Ibu Menyusui

Berpuasa saat menyusui umumnya boleh dilakukan dan tidak membahayakan kesehatan Busui dan Si Kecil. Malahan, ada banyak manfaat berpuasa saat menyusui yang bisa Busui peroleh, yaitu:

1. Menjaga daya tahan tubuh

 Salah satu manfaat berpuasa bagi ibu menyusui adalah bisa menjaga daya tahan tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa puasa bisa merangsang sel-sel darah putih untuk bisa bekerja dengan lebih baik sehingga lebih efektif dalam melawan kuman penyebab penyakit. 

Selain itu, puasa juga bisa membantu mengurangi peradangan di dalam tubuh, sehingga Busui tidak akan mudah jatuh sakit. Ketika tubuh fit, Busui juga bisa  menyusui Si Kecil dengan lancar.

2. Memperbaiki metabolisme tubuh

 Tubuh sejatinya membutuhkan energi dari makanan yang dikonsumsi. Namun, ketika berpuasa, asupan makanan menjadi terbatas untuk sementara waktu. Apakah hal ini berbahaya untuk ibu menyusui? Jawabannya tidak ya, Busui.

Meski asupan makanan dan minuman terbatas selama berpuasa, tubuh tetap bisa memperoleh energi secara alami dengan cara mengolah jaringan lemak yang tersimpan di tubuh. Hal ini bisa bermanfaat untuk meningkatkan metabolisme tubuh. Jadi, tubuh akan tetap bertenaga meski Busui menjalani ibadah puasa.

Namun, agar tetap lancar berpuasa dan juga menyusui, Busui dianjurkan untuk makan teratur, ya. Usahakan agar Busui tidak terlambat untuk sahur dan berbuka puasa.

3. Menurunkan berat badan

 Ketika puasa, makan hanya bisa dilakukan saat sahur dan berbuka. Waktu makan yang terbatas ini turut membantu mengurangi bobot tubuh Busui. Selain karena asupan kalori yang terbatas, puasa juga bisa meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga tubuh akan membakar lebih banyak lemak. Inilah yang membuat puasa bermanfaat untuk menurunkan berat badan.

Namun, karena harus menyusui Si Kecil, Busui juga tetap perlu mencukupi asupan gizi selama berpuasa, ya. Caranya adalah dengan mengonsumsi makanan sehat, seperti buah, sayur, telur, ikan, daging, susu, serta kacang-kacangan, guna memenuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan untuk menghasilkan ASI dalam jumlah yang cukup.

4. Mengontrol kadar gula darah

Puasa juga bermanfaat untuk mengontrol kadar gula darah. Ini karena selama berpuasa, jadwal makan dan minum akan lebih terkontrol, jadi Busui bisa mengatur kalori dan porsi makan dengan lebih baik.

Selain itu, selama berpuasa, metabolisme tubuh akan meningkat. Hal ini bisa bermanfaat untuk mengontrol kadar gula darah agar lebih stabil. Manfaat ini bisa membantu Bumil lebih cepat pulih dari kondisi diabetes gestasional.

5. Menstabilkan hormon setelah melahirkan

 Setelah melahirkan, kadar hormon di dalam tubuh akan berubah. Meski normal terjadi, perubahan ini terkadang bisa berpengaruh pada kondisi fisik maupun mental. Untungnya, kadar hormon akan kembali normal dalam waktu beberapa minggu atau bulan setelah melahirkan. Jadi, Busui tidak perlu khawatir, ya.

Meski demikian, untuk membantu menstabilkan hormon di tubuh, Busui bisa melakukan beberapa cara yang salah satunya adalah dengan berpuasa. Berbagai riset menyebutkan bahwa puasa bisa membantu mengurangi peradangan di tubuh sehingga kadar hormon bisa lebih cepat stabil. 

6. Menstabilkan emosi

Ketika berpuasa, tubuh tentu akan merasa lapar dan cepat lelah, belum lagi kalau dilakukan selama menyusui. Namun, jangan patah semangat dulu ya, Busui. Jika dilakukan dengan benar, puasa justru bisa membuat suasana hati jadi lebih baik, lho.

Puasa bisa mengurangi kadar hormon stres (kortisol) di dalam tubuh, sehingga pikiran bisa lebih tenang dan mood pun bisa jadi lebih baik. Selain itu, puasa juga bisa menstabilkan kadar hormon di tubuh Busui, sehingga tubuh bisa lebih cepat pulih setelah melahirkan dan Busui terhindar dari baby blues.

Tips Aman dan Lancar Berpuasa bagi Ibu Menyusui

Puasa memang bisa memberikan banyak manfaat bagi ibu menyusui. Namun, agar bisa berpuasa dengan aman dan lancar, Busui perlu mengikuti beberapa tips berikut ini:

  • Minum air putih yang cukup, yakni sebanyak 8 gelas per hari.
  • Hindari makanan yang terlalu berminyak, pedas, atau manis ketika berbuka. Hal ini berguna untuk mencegah maag, khususnya jika Busui memiliki riwayat GERD.
  • Berbuka dengan takjil yang menyehatkan agar Busui bisa mendapatkan energi yang cukup dan juga asupan nutrisi tambahan selama berpuasa.
  • Minum suplemen nutrisi tambahan sesuai anjuran dokter jika asupan nutrisi selama menyusui dirasa kurang selama berpuasa.
  • Jangan memaksakan diri. Sebagai gantinya, Busui bisa menunaikan ibadah puasa kelak setelah sehat dan kuat untuk menjalaninya. 

Itulah manfaat puasa bagi ibu menyusui yang perlu diketahui. Kendati bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental, Busui tidak perlu memaksakan diri untuk berpuasa jika tubuh kurang fit atau jika mengalami kondisi medis tertentu, ya. 

Sumber: alodokter. com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.