Informasi Kesehatan

Mata Sering Berkedut, Ini Alasan Medisnya

c1r-86003490c89769ee3e6d5042e5f06583_600x400.jpg

Minum Kopi Bisa Mencegah Kantuk, Mitos atau Fakta?

“Ngopi dulu, yuk! ngantuk, nih” Pastinya kamu sering…

Ini Penyebab Bintik Merah pada Kulit dan Cara Mengatasinya

“Ada berbagai penyebab gatal bintik merah di kulit,…

5 Tips Redakan Flu dan Batuk Anak saat Puasa

“Waktu makan yang berubah drastis pada anak bisa…

Mata sering berkedut kerap diidentikkan dengan hal-hal yang bersifat mitos, seperti akan menangis. Orang-orang juga percaya bahwa kedutan pada mata bisa menjadi tanda seseorang akan mengalami kejadian tertentu. Benarkah demikian? 

Mata kedutan alias blefarospasme merupakan kondisi yang memicu pergerakan berulang pada kelopak mata bagian atas. Umumnya, gerakan muncul secara spontan dan terjadi tanpa diawali tanda tertentu. Kedutan pada mata bisa berlangsung selama beberapa detik atau bertahan hingga satu menit atau lebih. Bukan mitos, nyatanya ada fakta medis di balik kedutan pada mata 

Fakta Medis Mata sering Berkedut 

Mata berkedut bisa menyerang siapa saja dan terjadi pada salah satu atau kedua mata. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya, tetapi bisa sangat mengganggu. Kedutan pada mata umumnya akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa saat. Pada beberapa kasus, kedutan pada kelopak mata bisa hilang timbul dalam jangka waktu tertentu, misalnya hingga berbulan-bulan. 

Jika dilihat dari segi medis, kedutan mata bisa muncul akibat gangguan pada kondisi fisik dan mental. Kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa tubuh tengah kelelahan, misalnya akibat kurang tidur atau kurang beristirahat. Selain itu, mata sering berkedut juga bisa muncul akibat stres atau perasaan tertekan. Faktor gaya hidup juga bisa meningkatkan risiko mata berkedut, seperti konsumsi minuman beralkohol, kafein berlebih, serta aktif merokok. 

Kedutan pada kelopak mata juga bisa terjadi akibat iritasi pada kornea atau konjungtiva, yaitu bagian dalam kelopak mata. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, tetapi paling sering ditemukan pada orang dewasa perempuan. Selain faktor lingkungan atau gaya hidup, blefarospasme esensial jinak juga diduga terjadi karena faktor keturunan.

Mengatasi Kedutan pada Mata  

Mata berkedut jarang bersifat bahaya yang umumnya akan hilang setelah beberapa waktu. Namun, kedutan pada mata terkadang bisa bertahan dalam waktu yang lebih lama dan mengganggu. Jika itu yang terjadi, kamu bisa mencoba beberapa tips untuk meredakan kedutan pada kelopak mata. Cara pertama yang bisa dilakukan adalah cukup beristirahat, terutama jika mata berkedut karena kurang tidur. 

Selain itu, kamu juga bisa mengatasi kondisi ini dengan membatasi konsumsi minuman berkafein, rokok, serta hindari konsumsi minuman yang mengandung alkohol. Mata berkedut juga bisa diatasi dengan kompres air hangat pada mata yang terserang. Jika disertai gejala mata kering, kondisi ini umumnya diatasi dengan menggunakan air mata buatan. 

Menghindari mata kedutan bisa dilakukan dengan membatasi menatap layar alat elektronik atau gadget, seperti komputer, laptop, atau ponsel. Segera lakukan pemeriksaan jika mata terlalu sering berkedut, bahkan tidak hilang hingga berminggu-minggu. Kondisi ini juga harus diwaspadai jika dibarengi dengan gejala lain, seperti sulit membuka kelopak mata, kelopak mata tertutup, mata mudah merah, keluar cairan, bengkak, atau kelopak mata jatuh. Kondisi tersebut harus segera mendapat penanganan medis, terutama jika kedutan sudah menjalar ke bagian wajah lain dan mengganggu penglihatan. 

Sumber : halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.