“Umumnya membunyikan jari tangan tidak menyebabkan nyeri sendi. Namun, jika dilakukan dengan tekanan yang besar, kondisi ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman.” 

Ada berbagai kebiasaan yang mungkin dilakukan ketika seseorang merasakan ketegangan. Mulai dari menggoyangkan kaki hingga membunyikan jari tangan, ini adalah kebiasaan yang dilakukan untuk meredakan ketegangan yang dirasakan. 

Selain itu, tidak sedikit yang mengatakan bahwa membunyikan jari-jari tangan merupakan kebiasaan buruk yang sebaiknya dihentikan. Banyak masyarakat yang mengaitkan kebiasaan ini dengan penyakit peradangan sendi atau arthritis. 

Lalu, benarkah membunyikan jari bisa sebabkan nyeri sendi? Yuk, simak ulasannya dan tips yang tepat untuk menghentikannya.

Benarkah Membunyikan Jari Menyebabkan Nyeri Sendi?

Bagi sebagian orang, membunyikan jari-jari tangan menjadi hal yang menyenangkan sekaligus melegakan. Namun, banyak masyarakat yang percaya bahwa kebiasaan ini dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti peradangan sendi atau arthritis.

Banyak penelitian yang tidak menemukan kaitan antara membunyikan jari dengan arthritis. Membunyikan jari juga tidak menyebabkan rasa sakit, nyeri, atau pembengkakan pada jari. 

Akan tetapi, kebiasaan yang dilakukan secara berulang dengan tekanan yang sangat besar berpotensi menyebabkan ketidaknyamanan pada jari-jari tangan.

Selain itu, kebiasaan ini juga dapat merusak tendon yang menghubungkan otot dengan tulang. Pada kasus yang sangat jarang terjadi, kebiasaan ini bahkan bisa memicu risiko patah tulang, ketegangan pada jari tangan, hingga keseleo.

Namun, kasus ini sangat jarang terjadi dan tidak menyebabkan komplikasi yang membahayakan. 

Ingat, kebiasaan ini tidak mendatangkan manfaat untuk kesehatan. Jadi, tidak ada alasan untuk tetap melakukan kebiasaan ini. Hentikan kebiasaan ini sesegera mungkin agar persendian jari tangan selalu dalam kondisi sehat dan terhindar dari nyeri sendi.

Tips Menghentikan Kebiasaan Membunyikan Jari

Menghentikan suatu kebiasaan memang tidak mudah, tetapi tidak ada salahnya untuk mencoba melakukan berbagai tips yang bisa dilakukan untuk menghindari kebiasaan ini. Berikut cara yang bisa kamu lakukan, seperti:

• Lakukan cara yang lain untuk mengurangi ketegangan yang kamu lakukan, seperti melakukan menarik napas dalam-dalam, menggambar, mulai berhitung, atau mendengarkan lagu kesukaan.
• Letakkan tangan di tempat lain, seperti bola stres atau batu untuk digenggam saat kamu mengalami ketegangan. Dengan begitu, kamu bisa mengurangi kebiasaan membunyikan jari tangan.
• Jangan lupa untuk mengelola rasa stres yang dialami dengan melakukan berbagai kegiatan menyenangkan, seperti berolahraga, meditasi, bertemu dengan teman, hingga berbicara pada psikolog mengenai kondisi yang dihadapi.
• Segera hentikan kebiasaan ini sesaat kamu menyadari sedang melakukannya.

Itulah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghindari kebiasaan ini. Meskipun tidak berbahaya dan tidak menyakitkan, tetapi perhatikan kondisi jari tangan jika kamu memiliki kebiasaan ini.

Kelola stres yang kamu miliki dengan baik agar kebiasaan ini tidak kamu lakukan secara berulang. Kamu pun bisa menjaga kesehatan mental dan fisik dengan mengonsumsi berbagai suplemen vitamin yang bisa dibeli melalui Toko Kesehatan

Jika kamu merasa kesulitan untuk menghindari kebiasaan tersebut, kamu bisa coba hubungi dokter spesialis 

Sumber : halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurn 

Sumber : halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurn