Cara menurunkan kuning bayi dengan cepat dapat dilakukan agar kulit serta beberapa bagian tubuh bayi yang menguning kembali normal. Salah satu cara yang mudah dilakukan adalah rutin menjemur bayi di bawah sinar matahari. Selain itu, kuning bayi juga bisa diatasi dengan beberapa cara lain.
Penyakit kuning merupakan kondisi yang sering terjadi pada bayi yang baru lahir. Seperti nama penyakitnya, bayi yang menderita kondisi ini akan mengalami perubahan warna kulit dan beberapa bagian tubuh, seperti lidah, telapak tangan dan kaki, serta bagian putih mata, menjadi kuning.
Perubahan warna tersebut terjadi akibat penumpukan bilirubin dalam darah bayi. Bilirubin sendiri adalah zat yang dihasilkan secara alami dari proses pemecahan sel darah merah di dalam tubuh. Zat ini nantinya akan dipecah oleh organ hati untuk dibuang melalui urine atau tinja.
Namun, karena fungsi organ hati bayi yang baru lahir masih belum optimal, proses pembuangan bilirubin pun tidak berjalan dengan baik. Akibatnya, zat tersebut dapat menumpuk dan memicu terjadinya kondisi bayi kuning. Jika Si Kecil mengalami penyakit kuning, ada berbagai cara menurunkan kuning bayi dengan cepat yang dapat Bunda lakukan.
Berubahnya warna kulit dan beberapa bagian tubuh bayi menjadi kuning umumnya terjadi pada hari ketiga setelah bayi dilahirkan. Kondisi tersebut sebenarnya bisa menghilang dengan sendirinya dalam waktu 1–2 minggu.
Namun, untuk mempercepat penurunan warna kuning pada bayi, Bunda dapat melakukan beberapa cara berikut ini:
Rutin menjemur bayi di bawah sinar matahari merupakan cara menurunkan kuning bayi dengan cepat secara alami. Paparan sinar matahari dapat memecah bilirubin sehingga kondisi kuning bayi dapat menghilang dengan cepat.
Bunda dapat menjemur bayi di bawah sinar matahari sekitar pukul 6–9 pagi selama 15–30 menit.. Dalam jangka waktu tersebut, sinar matahari masih belum terlalu terik sehingga tergolong aman untuk bayi. Pastikan Si Kecil mengenakan pakaian ketika dijemur.
Tak hanya sebagai sumber utama nutrisi bayi, mencukupi asupan ASI juga bisa menjadi cara menurunkan kuning bayi dengan cepat. Pasalnya, ASI mengandung enzim beta-glucuronidase yang dapat memecah bilirubin agar mudah diolah menjadi urine dan tinja.
Namun, pada beberapa kondisi, pemberian ASI justru bisa menjadi penyebab munculnya kuning bayi. Hal ini biasanya terjadi pada bayi yang lahir prematur, memiliki golongan darah yang berbeda dengan sang ibu, atau mengalami masalah genetik yang mempengaruhi sel darah merah dalam tubuhnya.
Jika berbagai cara menurunkan kuning bayi secara alami tidak terlalu efektif, bayi dapat menjalani terapi cahaya (fototerapi). Terapi ini biasanya dilakukan di rumah sakit dan dipantau oleh tenaga medis terlatih.
Dalam pelaksanaannya, bayi akan diletakkan di bawah sinar ultraviolet yang memiliki kemampuan untuk mengubah bilirubin menjadi bentuk yang lebih mudah diurai oleh organ hati. Dengan begitu, penumpukan zat tersebut di dalam darah pun akan berkurang.
Selama proses fototerapi dilakukan, bayi hanya diperbolehkan menggunakan popok dan penutup mata saja. Hal ini bertujuan agar sinar ultraviolet bisa langsung mengenai kulit bayi sehingga dapat bekerja secara optimal. Apabila berjalan dengan lancar, fototerapi dapat menurunkan kuning bayi dengan cepat dalam waktu 1–2 hari.
Transfusi tukar biasanya diterapkan oleh dokter anak pada bayi yang memiliki kadar bilirubin tinggi dalam darah dan tidak merespons terapi menggunakan cara alami maupun terapi cahaya.
Transfusi tukar dilakukan dengan cara mengambil sebagian kecil darah bayi dan menggantinya dengan darah donor yang tidak mengandung bilirubin. Prosedur ini bertujuan agar kadar bilirubin secara keseluruhan di dalam darah bayi turun. Dengan begitu, kuning bayi pun bisa menghilang.
Prosedur ini dilakukan selama beberapa jam dan perlu pemantauan saat dan setelah tindakan. Hal ini karena transfusi tukar memiliki efek samping, seperti perdarahan. Selain itu, pemeriksaan bilirubin ulang akan dilakukan untuk mengetahui kadar bilirubin setelah prosedur tersebut.
Jika berbagai cara menurunkan kuning bayi dengan cepat telah dilakukan tetapi kuning bayi tidak kunjung menghilang, langkah lanjutan berupa transfusi imunoglobulin mungkin saja dilakukan.
Cara ini biasanya digunakan pada kasus kuning bayi yang disebabkan oleh perbedaan rhesus golongan darah bayi dan ibu (inkompatibilitas rhesus). Namun, karena kondisi tersebut jarang terjadi, penanganan kuning bayi dengan transfusi imunoglobulin jarang digunakan.
Meskipun kebanyakan kasus bayi kuning tidak berbahaya, kondisi ini tetap perlu ditangani dengan tepat agar kuning pada bayi dapat teratasi.
Bila Si Kecil menunjukkan gejala penyakit kuning, Bunda sebaiknya membawanya ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan. Dokter nantinya akan memberikan saran mengenai cara menurunkan kuning bayi dengan cepat sesuai dengan kondisi Si Kecil.
Sumber: Alodokter . com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna