“Ada berbagai penyakit serius yang memerlukan biaya lebih untuk perawatannya. Antara lain yaitu stroke, diabetes, kanker, gagal ginjal, dan sirosis hati.”
Setiap negara pasti memiliki tantangan tersendiri dalam menghadapi kesehatan masyarakatnya. Termasuk juga Indonesia. Kini, bukan hanya penyakit menular saja yang menjadi perhatian, pun penyakit tidak menular, yang semakin merebak akibat perubahan gaya hidup dan pola makan yang kurang sehat.
Nah, penyakit tidak menular terkadang bisa lebih serius dan mematikan. Selain itu, penyakit jenis ini juga sering kali memerlukan biaya yang tinggi karena kondisinya yang sulit untuk diobati.
Lantas, penyakit apa saja itu? Yuk, simak pembahasannya lebih lanjut.
Menurut Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) penyakit serius yang termasuk dalam kelompok katastropik, atau penyakit yang memerlukan biaya tinggi, antara lain yaitu:
Stroke adalah penyakit serius yang banyak dialami oleh orang Indonesia. Ini berada di peringkat pertama sebagai penyakit penyebab kematian tertinggi. Kondisi ini terjadi ketika otak tidak mendapatkan aliran darah yang cukup.
Hal ini sering terjadi karena arteri yang tersumbat atau pendarahan di otak. Tanpa suplai darah yang stabil, sel-sel otak di area tersebut mulai mati karena kekurangan oksigen. Stroke bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa peringatan.
Karena itu, kamu perlu mengetahui beberapa gejalanya. Supaya lebih mudah kamu ingat, kenali gejala stroke dengan metode FAST yaitu:
Selain stroke, diabetes juga menjadi penyakit serius yang menelan biaya tinggi. Tidak hanya orang tua saja, kini orang dewasa muda dan anak-anak juga bisa terserang penyakit ini.
Penyebab utama diabetes pada kelompok usia muda kemungkinan karena banyaknya makanan kekinian yang mengandung tinggi gula.
Kondisi ini terjadi ketika gula darah dalam tubuhmu terlalu tinggi. Kondisi ini berkembang saat pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau bahkan tidak memproduksi insulin sama sekali. Akibatnya, terdapat gula yang terlalu tinggi dalam darah.
Kanker adalah salah satu jenis penyakit serius yang terjadi karena perkembangan sel abnormal, yang terus bertumbuh secara tidak terkendali, dan memiliki kemampuan untuk menyusup dan menghancurkan jaringan tubuh yang sehat.
Selain sebagai penyebab kematian nomor dua di dunia, penyakit kanker juga tentunya memakan biaya yang cukup tinggi.
Bukan tanpa alasan, pasalnya terdapat sejumlah rangkaian perawatan untuk mengobati kanker. Misalnya untuk mendiagnosis kanker, pasien perlu melakukan tes darah, rontgen, dan biopsi.
Selain itu, pilihan pengobatan kanker juga membutuhkan biaya yang tinggi, antara lain:
Gagal ginjal merupakan kondisi ketika salah satu atau kedua ginjal tidak lagi berfungsi dengan semestinya. Penyebabnya bisa karena diabetes, tekanan darah tinggi, atau cedera ginjal akut.
Gejalanya antara lain kelelahan, mual dan muntah, pembengkakan, dan buang air kecil lebih sering. Hingga kini belum ada obat yang dapat menyembuhkan gagal ginjal secara total, tetapi dengan perawatan yang tepat, seperti contoh dialisis, dapat mendukung pengidapnya untuk kembali hidup aktif.
Selanjutnya ada sirosis hati yang juga termasuk dalam penyakit serius katastropik. Sirosis terjadi ketika terdapat jaringan parut yang parah pada hati. Kondisi serius ini bisa terjadi karena berbagai penyakit dan kondisi hati tertentu, seperti hepatitis atau alkoholisme kronis.
Setiap hati terluka, baik karena kebiasaan konsumsi alkohol atau infeksi, hati akan memperbaiki dirinya sendiri. Nah, dalam proses inilah jaringan parut terbentuk. Jika sirosis semakin parah, maka hati tidak dapat mengerjakan tugas dengan semestinya dan kondisi ini dapat mengancam jiwa.
Itulah beberapa penyakit serius yang memerlukan biaya tinggi.
Sumber : Halodoc . . com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.