"Dopamine detox berfungsi untuk mengurangi tindakan yang bisa menimbulkan kesenangan instan. Caranya bisa dengan membatasi konsumsi gula atau mengurangi selancar di sosial media."
Dopamine detox merupakan upaya untuk tidak terlibat dalam kegiatan yang menghasilkan dopamin. Tujuan untuk mengurangi respons otak terhadap pengalaman positif.
Tindakan ini umumnya menghindari rangsangan sehari-hari, seperti penggunaan media sosial, mengurangi konsumsi gula, atau menghindari kebiasaan impulsif lainnya. Mari ketahui lebih dalam tentang dopamine detox!
Dopamine detox memang sedang populer di dunia kesehatan mental. Konsep ini telah menarik perhatian banyak orang yang mencari cara untuk mengatasi ketergantungan pada rangsangan sehari-hari, seperti media sosial, gula, atau kegiatan-kegiatan impulsif lainnya.
Meskipun popularitasnya meningkat, manfaat dopamine detox sebenarnya masih kontroversial dan tidak didukung sepenuhnya oleh bukti ilmiah. Salah satu klaim utama tindakan ini yaitu mangurangi respons otak terhadap kesenangan.
Dopamin sendiri merupakan neurotransmitter yang terlibat dalam respons kenikmatan atau motivasi.
Orang yang mendukung tindakan ini berpendapat kalau mengurangi paparan terhadap stimulasi tersebut bisa menurunkan ketergantungan akan kenikmatan instan.
Satu aspek yang perlu diperhatikan yaitu dopamine detox tidak seharusnya diartikan secara harfiah sebagai “membersihkan” atau “menghilangkan” dopamin dari tubuh secara total. Dopamin adalah neurotransmitter yang esensial untuk fungsi otak yang sehat.
Menghentikan produksinya justru memiliki konsekuensi serius terhadap kesejahteraan mental dan fisik.
Dopamine detox lebih diartikan sebagai tindakan untuk mengurangi ketergantungan pada kegiatan-kegiatan yang berpotensi membuat kecanduan.
Terkait dengan kesehatan mental, beberapa orang melaporkan bahwa detoks dopamin membantu meningkatkan fokus, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan kualitas tidur.
Jika kamu ingin mencoba dopamin detox, berikut langkah-langkahnya:
Pertama, identifikasi kegiatan atau rangsangan sehari-hari yang berpotensi membuat kecanduan dan meningkatkan produksi dopamin.
Contohnya, seperti berselancar media sosial atau mengonsumsi makanan tinggi gula secara berlebihan.
Buat rencana detoks yang jelas dan realistis. Pilih durasi yang sesuai dengan kebutuhan kamu, apakah itu beberapa jam, satu hari, atau lebih lama.
Pastikan rencana tersebut bisa kamu sesuaikan dengan aktivitas sehari-hari.
Kamu juga harus siap secara mental untuk menghadapi perubahan.
Ketahui bahwa tindakan ini mungkin menimbulkan ketidaknyamanan awal, seperti rasa bosan atau kegelisahan.
Ini karena otak sudah terbiasa dengan rangsangan yang terus-menerus.
Batasi penggunaan media sosial, notifikasi ponsel, dan interaksi online.
Hal ini membantu mengurangi paparan pada stimulus digital yang dapat meningkatkan produksi dopamin.
Temukan kegiatan pengganti yang memberikan kepuasan tanpa melibatkan kebiasaan impulsif.
Misalnya, seperti membaca buku, berolahraga, meditasi, atau berinteraksi langsung dengan orang di sekitar kamu.
Manfaatkan waktu untuk berinteraksi dengan teman, keluarga, atau rekan kerja.
Fokus pada hubungan sosial dapat memberikan pengalaman positif dan memperkuat koneksi emosional.
Dopamin detox juga dapat melibatkan mengurangi konsumsi gula dan makanan olahan.
Ketika mengonsumsi makanan yang mengandung gula, terjadi serangkaian reaksi kimia dalam tubuh, termasuk peningkatan kadar glukosa darah.
Kenaikan glukosa darah ini kemudian merangsang pelepasan dopamin dalam otak. Kamu juga bisa mengonsumsi Makanan Ini untuk Detoksifikasi Tubuh.
sumber: Halodoc . . com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna