Dot bayi kerap digunakan untuk menenangkan bayi saat ia rewel. Namun, penggunaan dot bayi masih menjadi perdebatan hingga saat ini. Ada yang beranggapan bahwa dot bayi dapat memberikan manfaat, tetapi ada pula yang menganggapnya berisiko.
Selain menggendong dan memeluknya, salah satu cara yang kerap dilakukan orang tua untuk menenangkan bayi yang sedang rewel adalah dengan memberikan dot bayi atau empeng.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa bayi umumnya memerlukan sesuatu yang dapat dimasukkan ke mulutnya, bahkan saat ia tidak merasa lapar. Itu sebabnya dot bayi banyak menjadi pilihan orang tua.
Meski demikian, orang tua perlu mengetahui bahwa ada manfaat dan risiko yang dapat terjadi di balik penggunaan dot bayi.
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan dot bayi, antara lain:
Bayi meninggal mendadak atau dikenal dengan istilah sudden infant death syndrome (SIDS) merupakan kondisi yang dapat dialami bayi di bawah usia 1 tahun dan umumnya terjadi tanpa gejala.
Beberapa penelitian menyatakan bahwa penggunaan dot dapat mengurangi risiko terjadinya kondisi ini. Namun, pernyataan tersebut masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Saat bayi sedang rewel, orang tua terkadang bingung menemukan cara untuk menenangkannya. Nah, dot bayi kerap menjadi pilihan mudah dan praktis untuk menenangkan bayi yang rewel dan membantunya lebih cepat tertidur.
Selain itu, dot atau empeng juga bisa menjadi pengalih perhatian bayi, terutama saat ia akan menjalani berbagai prosedur kesehatan, seperti imunisasi atau tes darah.
Saat mengalami perubahan tekanan udara, misalnya saat perjalanan jauh dengan pesawat, orang tua dapat memberikan bayi dot atau empeng agar ia tidak rewel.
Orang tua mungkin khawatir bila bayi akan ketergantungan untuk menggunakan dot. Namun, perlu diketahui bahwa melepas kebiasaan dot umumnya lebih mudah dibandingkan menghilangkan kebiasaan mengisap jari tangan.
Di balik manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan dot bayi, ada pula risiko yang dapat terjadi, yaitu:
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa bayi yang menggunakan dot atau empeng memiliki risiko lebih besar mengalami infeksi telinga. Oleh karena itu, sebaiknya batasi penggunaan dot bayi hingga usianya menginjak 6 bulan.
Masalah gigi yang disebabkan oleh penggunaan dot bayi sebelum anak berusia 2 tahun, biasanya dapat hilang dengan sendirinya setelah ia tidak lagi menggunakan dot.
Namun, bila penggunaan dot bayi terus berlanjut sampai usia anak lebih dari 2 tahun, risiko terjadinya masalah gigi semakin meningkat dan akan sulit dihilangkan.
Jika Anda memutuskan untuk memberikan dot bayi kepada Si Kecil, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
Meski penggunaan dot bisa membantu Anda, jangan jadikan dot sebagai upaya awal untuk menenangkan bayi. Sebaiknya cobalah dulu solusi lainnya, yaitu dengan mengubah posisi bayi atau menimangnya.
Selain itu, hindari memberikan dot bayi saat mendekati waktu menyusu. Untuk mencegah ketergantungan, hentikan memberikan Si Kecil dot sebelum usianya 1 tahun.
Keputusan Anda memberikan dot bayi untuk Si Kecil, sebaiknya dipertimbangkan dengan matang terkait manfaat dan risikonya. Bila perlu, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui lebih jauh seputar penggunaan dot bayi.
Sumber: alodokter. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.