“Tekstur makanan pendamping ASI (MPASI) bayi akan disesuaikan berdasarkan usianya. Tahapannya diawali dengan pure atau bubur dan terus meningkat menjadi semakin padat.”
MPASI bertujuan sebagai tambahan nutrisi. Tahap pemberiannya juga tidak boleh sembarangan. Ibu perlu memperkenalkan tekstur makanan MPASI secara bertahap agar Si Kecil bisa beradaptasi.
Tahapan pertama, yakni pure atau sangat halus. Kemudian, dilanjutkan dengan tekstur yang agak kasar. Seiring dengan usianya, ibu bisa memberikan tekstur makanan yang sama dengan orang dewasa.
Di usia 6 bulan, Si Kecil masih memasuki tahap adaptasi. Di tahap ini, mereka berisiko tinggi tersedak. Mereka juga belum memiliki kemampuan untuk mengeluarkan makanan yang tersumbat di saluran pernapasannya.
Untuk meminimalisir gangguan tersebut, ibu bisa memberikan MPASI dengan tekstur pure atau halus semi cair. Tidak seperti air, juga tidak terlalu kental. Caranya, blender makanan, kemudian disaring.
Untuk frekuensi makanan, ibu bisa memberikannya sebanyak 1 sampai 2 kali di bulan pertama MPASI. Jangan terlalu banyak, cukup berikan 2 sampai 3 sendok saja dalam sekali makan, kemudian ditingkatkan secara bertahap.
Jika sebelumnya sangat halus, di usia ini, Si Kecil sudah diperbolehkan mencoba tekstur yang agak kasar. Ibu hanya perlu memblender makanan sampai teksturnya sedikit halus, tidak harus menyaringnya lagi.
Selain diblender, ibu juga bisa memberikan makanan dengan cara menyaringnya. Caranya, berikan campuran ASI agar tekstur makanan jadi lebih halus. Jika bayi menolak kenaikan tekstur, ibu bisa memberikannya secara bertahap.
Di usia ini, ibu sudah bisa memperkenalkan Si Kecil tekstur makanan tanpa diblender. Caranya dengan mencacah atau memotong kecil-kecil. Ibu juga bisa membuat bubur kasar.
Rekomendasi menu MPASI yang disarankan, yakni bubur tim, bubur tanpa disaring, dan makanan cincang. Porsi makanannya juga lebih banyak, yakni 125 hingga 250 mililiter. Berikan 3 sampai 4 kali sehari, dengan selingan camilan 1 sampai 2 kali.
Selain makanan utama, ibu juga sudah bisa memperkenalkan dengan finger food atau makanan yang dapat dipegang sendiri. Ibu tetap perlu mengawasi guna mencegah kemungkinan tersedak.
Di usia ini, Si Kecil sudah diperbolehkan memakan nasi tim. Teksturnya masih lembek, tapi tidak sehalus sebelumnya. Porsinya juga meningkat, yakni mencapai 250 mililiter sebanyak 3 sampai 4 kali sehari.
Di usia 11 bulan, ibu bisa memberikan makanan komplit. Mulai dari nasi, lauk pauk, dan sayuran. Ibu juga disarankan untuk memberikan camilan di antara waktu makanannya dan selingi dengan ASI.
Di usia ini, Si Kecil sudah boleh mengonsumsi makanan orang dewasa. Menunya juga sudah bisa disamakan, tapi jangan memakai bumbu-bumbu penyedap, seperti lada dan cabai. Ini bisa diberikan ketika anak menginjak 2 tahun.
Untuk mencapai di tahap tersebut, ibu perlu memperkenalkan tekstur makanan sesuai dengan usianya. Jika hanya diperkenalkan dengan makanan halus saja, tentunya akan sulit mengonsumsi menu makanan keluarga di usia 12 bulan.
Jika ibu mengalami kesulitan dalam proses MPASI bayi, cobalah tanya dokter spesialis anak untuk mendapatkan jawaban dan solusinya.
Sumber: halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.