Informasi Kesehatan

Perlukah Anak Belajar Jalan dengan Baby Walker?

th_(6).jpeg

Ibu, Ini 4 Tips Cara Mengatasi Bayi Sering Kaget saat Tidur

“Meski dianggap normal, kondisi bayi sering kaget saat…

Ibu, Begini Cara Efektif untuk Mengatasi Sariawan pada Bayi

“Ada beberapa cara yang cukup efektif untuk mengatasi…

Bedak Bayi, Kenali Risiko dan Cara Tepat Menggunakannya

Bedak bayi biasanya digunakan untuk membuat kulit bayi…

“Alih-alih membantu anak belajar berjalan, baby walker justru menghambat perkembangan dan proses belajar berjalan anak. Selain itu, penggunaan alat beroda ini juga bisa membahayakan anak.”

Baby walker  adalah alat yang biasa digunakan untuk membantu anak belajar berjalan tanpa perlu diawasi kemanapun. Alat ini hadir dengan empat roda serta tempat duduk dengan dua lubang untuk kaki bayi. 

Secara umum, alat ini akan memudahkan bayi dalam berjalan atau belajar berjalan. Namun sebenarnya, perlukah menggunakan  baby walker  untuk membantu bayi belajar berjalan?

Perlukah Bayi Pakai Baby Walker?

Bayi sebenarnya tidak memerlukan  baby walker  untuk belajar berjalan. Penggunaan alat ini pada saat bayi belajar berjalan sebenarnya tidak ahli menyarankan. Bukan tanpa alasan,  baby walker  justru bisa menghambat proses belajar jalan bayi, bahkan berbahaya bagi keselamatan mereka.

Alat dengan tempat duduk dan roda ini memang agaknya membuat bayi mudah menggunakan kakinya untuk berjalan ke mana pun mereka ingin pergi. Namun, pada dasarnya, belajar berjalan bukanlah hanya tentang belajar menggunakan kaki. 

Belajar berjalan sebenarnya bermula dari bagaimana bayi belajar didorong, meluncur, menarik diri mereka untuk berdiri, kemudian menyeimbangkan tubuh dan mengambil langkah tanpa bantuan. Jadi, Jangan Disepelekan! Ini Pentingnya Fase Merangkak pada Bayi. Sayangnya, jika bayi menggunakan alat ini, mereka jadi tidak mempelajari semua bagian penting itu.

Nyatanya, penelitian menunjukkan bahwa alat ini tidak memberi keuntungan apapun bagi perkembangan anak. Alat ini tidak membantu Si Kecil berjalan lebih cepat dibanding anak yang tidak memakai alat ini. Justru, alat ini bisa mengurangi keinginannya untuk belajar karena ada alternatif yang lebih memudahkannya untuk berjalan.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa  baby walker  tidak disarankan untuk digunakan:

  • Meningkatkan risiko otot menjadi tegang. Alasannya karena alat bantu jalan ini memungkinkan Si Kecil berdiri dan berjalan dengan ujung jari kaki.
  • Alat ini membuat Si Kecil tidak melihat kakinya saat berjalan. Akibatnya, dia tidak bisa mempelajari bagaimana cara menyeimbangkan tubuh.
  • Alat bantu jalan ini juga menguatkan otot yang salah. Kedua tungkai bawah memang diperkuat, namun tungkai atas (paha) dan pinggang tetap tidak meringankan. Padahal, penyangga atas dan pinggang sangat penting untuk berjalan.

Bahaya Menggunakan Baby Walker

Tidak hanya bermanfaat untuk membantu anak berjalan, penggunaan alat ini juga dapat meningkatkan risiko Si Kecil mengalami kecelakaan. Saat berjalan dengan  baby walker , bayi bisa terguling ke kolam atau pemanas.

Alat bantu jalan ini memungkinkan bayi untuk menjangkau hal-hal lebih tinggi dari biasanya. Mereka pun cenderung mengambil benda berbahaya (seperti cangkir kopi panas dan pisau dapur) atau menyentuh kompor, yang dapat menyebabkan luka bakar dan luka lainnya.

Mereka juga bisa jatuh di atas benda atau menuruni tangga. Nyatanya, jatuh dari tangga adalah salah satu luka paling umum yang dialami pejalan kaki. Bayi yang terjatuh dapat mengalami patah tulang dan cedera kepala yang serius.

Berikut adalah beberapa bahaya umum yang bisa terjadi akibat menggunakan  baby walker  pada bayi:

1. Jatuh dari tangga

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), lebih dari 230.676 anak di bawah usia 15 bulan dirawat karena cedera terkait  baby walker  antara tahun 1990 dan 2014. Dari cedera tersebut, 74 persennya melibatkan bayi yang jatuh dari tangga saat menggunakan alat beroda tersebut.

Kabar baiknya, jumlah cedera yang melibatkan alat beroda ini telah menurun dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu karena orang tua sudah lebih tahu tentang risiko yang bisa terjadi.

2. Bergerak terlalu cepat

Alat beroda ini juga bisa berbahaya bahkan saat ibu mengawasinya dengan ketat. Pasalnya, setelah bayi memahami cara berjalan cepat, mereka bisa menambah kecepatan.

Si Kecil bisa dengan cepat menjauh dari orang tua atau pengasuh dan berada dalam situasi berbahaya. Terlebih lagi, bayi tidak bisa keluar dari alat beroda ini bila mengalami kecelakaan atau dengan kata lain, mereka terjebak. 

3. Mencapai barang-barang berbahaya

Bukannya ingin menakut-nakuti, tapi dalam praktiknya, ada banyak laporan cedera akibat bayi meraih barang berbahaya saat menggunakan  baby walker  beroda. Contohnya, ada satu kasus saat seorang bayi meraih dan menyenggol pegangan panci sup saat melewati kompor. Akhirnya isi panci jatuh menimpanya dan mengakibatkan luka bakar tingkat tiga.

Ada juga kasus di mana bayi lain 'berjalan' ke kabel besi panas. Itu menimpanya dan menyebabkan luka bakar tingkat dua yang besar. Ada juga laporan tentang bayi yang tenggelam yang menggunakan alat bantu jalan di dekat kolam.

4. Perkembangan kaki yang tidak tepat 

Dari sekian perkembangan, alat bantu ini bisa membuat seorang anak memiliki posisi berdiri yang tidak biasa, yang secara tidak sengaja membuat kakinya bengkok dan jari kaki yang berlari. Penting juga agar Ibu memantau Tanda Awal Tulang Kaki pada Anak.

Selain itu, alat ini dapat memberikan tekanan yang tidak perlu pada saat itu, menciptakan pola berjalan yang tidak normal dan mempengaruhi perkembangan otot yang khas.

Manfaat Belajar Berjalan Tanpa Baby Walker

Daripada anak menggunakan alat bantu ini, ibu bisa mencari cara lain untuk membantu Si Kecil belajar berjalan. AAP merekomendasikan untuk memilih aktivitas yang menggunakan kursi yang bisa berputar atau goyang.

Memberikan mainan yang bisa didorong juga merupakan cara yang baik untuk membantu anak belajar berjalan. Namun, pastikan mainan tersebut memiliki pegangan untuk dipegang bayi dan cukup kokoh dan berat, sehingga tidak akan terbalik saat digunakan. Selain itu, hindari juga kebiasaan menggendong bayi.

Berikut adalah beberapa manfaat belajar berjalan tanpa  baby walker  bagi Si Kecil:

  • Belajar duduk, berbaring, dan bergerak bebas.
  • Belajar bergerak dari duduk ke melutut. Lalu dari melutut, ia akan belajar menarik diri untuk berdiri meski harus memegang benda di sekitarnya. Ini bisa membantu menguatkan otot yang diperlukan untuk berjalan.
  • perawatan Si Kecil melihat kakinya saat belajar berjalan. Dengan begitu, ia bisa mempelajari keseimbangan dengan jatuh dan berdiri kembali, lalu melangkah secara perlahan.

Itulah beberapa bahaya penggunaan  baby walker  untuk belajar jalan Si Kecil. Jika ibu terpaksa menggunakan  baby walker , pastikan Si Kecil mendapat pengawasan ketat untuk meminimalkan risiko bahaya yang mungkin terjadi. 

 

 

Sumber : halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna