“Alih-alih membantu anak belajar berjalan, baby walker justru menghambat perkembangan dan proses belajar berjalan anak. Selain itu, penggunaan alat beroda ini juga bisa membahayakan anak.”
Baby walker adalah alat yang biasa digunakan untuk membantu anak belajar berjalan tanpa perlu diawasi kemanapun. Alat ini hadir dengan empat roda serta tempat duduk dengan dua lubang untuk kaki bayi.
Secara umum, alat ini akan memudahkan bayi dalam berjalan atau belajar berjalan. Namun sebenarnya, perlukah menggunakan baby walker untuk membantu bayi belajar berjalan?
Bayi sebenarnya tidak memerlukan baby walker untuk belajar berjalan. Penggunaan alat ini pada saat bayi belajar berjalan sebenarnya tidak ahli menyarankan. Bukan tanpa alasan, baby walker justru bisa menghambat proses belajar jalan bayi, bahkan berbahaya bagi keselamatan mereka.
Alat dengan tempat duduk dan roda ini memang agaknya membuat bayi mudah menggunakan kakinya untuk berjalan ke mana pun mereka ingin pergi. Namun, pada dasarnya, belajar berjalan bukanlah hanya tentang belajar menggunakan kaki.
Belajar berjalan sebenarnya bermula dari bagaimana bayi belajar didorong, meluncur, menarik diri mereka untuk berdiri, kemudian menyeimbangkan tubuh dan mengambil langkah tanpa bantuan. Jadi, Jangan Disepelekan! Ini Pentingnya Fase Merangkak pada Bayi. Sayangnya, jika bayi menggunakan alat ini, mereka jadi tidak mempelajari semua bagian penting itu.
Nyatanya, penelitian menunjukkan bahwa alat ini tidak memberi keuntungan apapun bagi perkembangan anak. Alat ini tidak membantu Si Kecil berjalan lebih cepat dibanding anak yang tidak memakai alat ini. Justru, alat ini bisa mengurangi keinginannya untuk belajar karena ada alternatif yang lebih memudahkannya untuk berjalan.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa baby walker tidak disarankan untuk digunakan:
Tidak hanya bermanfaat untuk membantu anak berjalan, penggunaan alat ini juga dapat meningkatkan risiko Si Kecil mengalami kecelakaan. Saat berjalan dengan baby walker , bayi bisa terguling ke kolam atau pemanas.
Alat bantu jalan ini memungkinkan bayi untuk menjangkau hal-hal lebih tinggi dari biasanya. Mereka pun cenderung mengambil benda berbahaya (seperti cangkir kopi panas dan pisau dapur) atau menyentuh kompor, yang dapat menyebabkan luka bakar dan luka lainnya.
Mereka juga bisa jatuh di atas benda atau menuruni tangga. Nyatanya, jatuh dari tangga adalah salah satu luka paling umum yang dialami pejalan kaki. Bayi yang terjatuh dapat mengalami patah tulang dan cedera kepala yang serius.
Berikut adalah beberapa bahaya umum yang bisa terjadi akibat menggunakan baby walker pada bayi:
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), lebih dari 230.676 anak di bawah usia 15 bulan dirawat karena cedera terkait baby walker antara tahun 1990 dan 2014. Dari cedera tersebut, 74 persennya melibatkan bayi yang jatuh dari tangga saat menggunakan alat beroda tersebut.
Kabar baiknya, jumlah cedera yang melibatkan alat beroda ini telah menurun dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu karena orang tua sudah lebih tahu tentang risiko yang bisa terjadi.
Alat beroda ini juga bisa berbahaya bahkan saat ibu mengawasinya dengan ketat. Pasalnya, setelah bayi memahami cara berjalan cepat, mereka bisa menambah kecepatan.
Si Kecil bisa dengan cepat menjauh dari orang tua atau pengasuh dan berada dalam situasi berbahaya. Terlebih lagi, bayi tidak bisa keluar dari alat beroda ini bila mengalami kecelakaan atau dengan kata lain, mereka terjebak.
Bukannya ingin menakut-nakuti, tapi dalam praktiknya, ada banyak laporan cedera akibat bayi meraih barang berbahaya saat menggunakan baby walker beroda. Contohnya, ada satu kasus saat seorang bayi meraih dan menyenggol pegangan panci sup saat melewati kompor. Akhirnya isi panci jatuh menimpanya dan mengakibatkan luka bakar tingkat tiga.
Ada juga kasus di mana bayi lain 'berjalan' ke kabel besi panas. Itu menimpanya dan menyebabkan luka bakar tingkat dua yang besar. Ada juga laporan tentang bayi yang tenggelam yang menggunakan alat bantu jalan di dekat kolam.
Dari sekian perkembangan, alat bantu ini bisa membuat seorang anak memiliki posisi berdiri yang tidak biasa, yang secara tidak sengaja membuat kakinya bengkok dan jari kaki yang berlari. Penting juga agar Ibu memantau Tanda Awal Tulang Kaki pada Anak.
Selain itu, alat ini dapat memberikan tekanan yang tidak perlu pada saat itu, menciptakan pola berjalan yang tidak normal dan mempengaruhi perkembangan otot yang khas.
Daripada anak menggunakan alat bantu ini, ibu bisa mencari cara lain untuk membantu Si Kecil belajar berjalan. AAP merekomendasikan untuk memilih aktivitas yang menggunakan kursi yang bisa berputar atau goyang.
Memberikan mainan yang bisa didorong juga merupakan cara yang baik untuk membantu anak belajar berjalan. Namun, pastikan mainan tersebut memiliki pegangan untuk dipegang bayi dan cukup kokoh dan berat, sehingga tidak akan terbalik saat digunakan. Selain itu, hindari juga kebiasaan menggendong bayi.
Berikut adalah beberapa manfaat belajar berjalan tanpa baby walker bagi Si Kecil:
Itulah beberapa bahaya penggunaan baby walker untuk belajar jalan Si Kecil. Jika ibu terpaksa menggunakan baby walker , pastikan Si Kecil mendapat pengawasan ketat untuk meminimalkan risiko bahaya yang mungkin terjadi.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna